Wali Kota di China Dipecat Gegara Masker untuk Cegah Corona

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2020 | 11:08 WIB
Wali Kota di China Dipecat Gegara Masker untuk Cegah Corona
Karyawan pabrik masker di Changyuan, Provinsi Henan, memeriksa hasil pekerjaannya di tengah tingginya permintaan masker di China selama berjangkitnya wabah COVID-19. (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Dali, Provinsi Yunnan, China, Du Shugan, dan wakilnya Lou Zenghui dicopot dari jabatannya karena dianggap menghambat pengiriman masker untuk mencegah penularan wabah virus corona jenis baru atau COVID-19.

Pemecatan juga dilakukan terhadap Ketua Partai Komunis China (CPC) Cabang Kota Dali Gao Zhihong, demikian keputusan Komisi Disiplin CPC Wilayah Provinsi Yunnan yang berkantor di Kota Kunming, Senin (24/2).

Dua pengurus CPC Kota Dali dan tiga pengurus di bawahnya dikenai sanksi peringatan keras dari internal partai penguasa di China itu.

Masker-masker yang hendak dikirim ke Kota Chongqing (kota setingkat provinsi yang bertetangga dengan Provinsi Yunnan) dicegat oleh para pelaku saat transit di Kota Dali.

Baca Juga: Update Corona Covid-19: Tembus 80.148 Kasus, Kematian Capai 2.701 Jiwa

Pencegatan itu memicu kecaman di seantero daratan China sebagaimana laporan media resmi setempat.

Pihak Pemerintah Kota Dali sempat meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan jajaran pejabat utamanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dali Yang Yanchi terlebih dahulu dipecat atas kasus tersebut pada 6 Februari lalu.

Sejak virus yang menyerang paru-paru tersebut merebak di China, masker menjadi barang yang langka dan mahal harganya.

Pemerintah pusat telah memperingatkan sejumlah pihak, termasuk apotek, untuk tidak memanfaatkan situasi tersebut dengan menaikkan harga jual masker.

Baca Juga: Italia Dihantui Virus Corona, WNI Diminta Waspada

Komite Sentral CPC juga tidak segan-segan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja menghambat upaya pengendalian dan pencegahan wabah COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI