Waspada, 12 Titik Sungai Jakarta Berpotensi Banjir karena Belum Normalisasi

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2020 | 05:05 WIB
Waspada, 12 Titik Sungai Jakarta Berpotensi Banjir karena Belum Normalisasi
Dokumentasi ejumlah anak bermain di Sungai Ciliwung yang mendangkal di Kampung Pulo, Jakarta, Jumat (15/11/2019). (ANTARA FOTO/Indrianto Suwarso)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, ada sekitar 12 titik di sungai Jakarta berpotensi banjir karena belum dinormalisasi.

"Ada 83 titik lokasi banjir, kan 12 titik di lokasi yang belum dinormalisasi," kata Ketua BBWSCC, Bambang Hidayah, di Balai Kota Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Senin (25/2/2020).

BBWSCC mencatat, ada 83 titik banjir di Jakarta yang melanda pada Minggu (23/2), di mana 12 di antaranya merupakan aliran sungai.

Ia memaparkan 11 titik yang belum dinormalisasi berlokasi di Sungai Sunter (delapan titik), Sungai Cakung (dua titik) dan Sungai Pesanggrahan (satu titik), sementara satu titik yang sudah dinormalisasi adalah di Kali Sentiong karena terjadi kebocoran pada dinding beton alias sheet pile.

Baca Juga: Anies Kerahkan Tim Gabungan ke Lokasi Banjir di Jakarta

Sementara itu, untuk 71 titik sisanya merupakan kawasan sistem drainase, seperti permukiman atau jalan-jalan dekat saluran air atau drainase.

Pada Minggu (23/2), hujan deras mengguyur lima kota Jakarta hingga dinihari. Sejumlah titik banjir, salah satunya di RS dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadi Moeljono, berujar banjir Jakarta dapat teratasi jika Sungai Ciliwung dinormalisasi. Saat ini normalisasi Sungai Ciliwung baru 16 dari 33 kilometer. Normalisasi mandek lantaran pemerintah DKI Jakarta tak kunjung membebaskan lahan.

Dalam mengatasi banjir Jakarta, BBWSCC ditugaskan menormalisasi berbagai sungai dan membangun sodetan Sungai Ciliwung. Untuk normalisasi BBWSCC menargetkan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 1,5 km pada 2019 ini, karena juga terkendala pembebasan lahan.

"Dilakukan di daerah Pejaten Timur dan Istiqlal dana sekitar Rp 30 miliar," kata Hidayah.

Baca Juga: Jakarta Masih Banjir di Era Anies, DPRD DKI Bentuk Pansus

Setelah menormalisasi sungai, secara bertahap kemudian dilakukan revitalisasi termasuk di situ dan embung, salah satunya di Danau Kemayoran untuk mencegah banjir di terowongan Kemayoran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI