Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjawab isu adanya pergantian menteri atau reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju.
Mahfud mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejauh ini sama sekali tidak pernah membicarakan terkait reshuffle.
Sebagai salah satu menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Mahfud menekankan kalau ia tidak mendengar ada informasi soal reshuffle di lingkungan menteri. Apalagi ia menyebut Jokowi juga tidak pernah mendengungkan isu-isu reshuffle.
"Reshuffle saya tidak dengar dan tidak ingin dengar, untuk apa? Sejauh yang saya tahu, Presiden tidak pernah bicara reshuffle, tidak pernah memberikan isyarat-isyarat reshuffle," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Baca Juga: Jadi Korban Banjir Jakarta, Stafsus Milenial Jokowi Mengeluhkan Ini
Sejauh ini kata Mahfud, tidak ada 'kode-kode' yang ditunjukan Jokowi ketika bertemu dengan seluruh menteri dalam setiap rapat kabinet.
"Kita kan rata-rata setiap seminggu sidang kabinet itu dua atau tiga kali. Tidak ada isyarat itu. Baik dari sikap maupun pernyataan. Jadi itu hak prerogatif Presiden," pungkasnya.
Untuk diketahui, kabar reshuffle tersebut pertama diunggah oleh satu relawan Jokowi, Dede Budhyarto melalui akun Twitternya, @kangdede_78.
Dede menulis sebuah cuitan ihwal pertemuannya dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (18/2/2020). Saat itu, Jokowi bertemu dengan influencer dan para artis yang mendukung dirinya beberapa waktu lalu.
Dede menulis jika Jokowi akan melakukan reshuffle di Kabinet Indonesia Maju. Dia menyebut kalau menteri yang kinerjanya tidak memuaskan akan 'dicukupkan'.
Baca Juga: Istana Beberkan Pertemuan Jokowi dengan Pegiat Medsos, Tak Ada Reshuffle
"Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel tunggu saja yah. Menteri yg kinerjanya ndak bagus klen bakalan dicukupkan," tulis Dede.