Suara.com - Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden Jokowi mengajak masyarakat berjuang untuk Merah Putih melalui sebuah video Tiktok. Namun video tersebut justru menuai kritikan.
Video Tiktok buatan Fadjroel ini diunggah ke akun Twitter pribadinya, Senin (24/2/2020).
"Selamat pagi sahabat Fadjroel Rachman, tetap sehat, tetap berjuang untuk Merah Putih dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hidup Pancasila! Hidup Pancasila!" kata Fadjroel dalam video berdurasi 15 detik itu.
Rekaman itu memperlihatkan setengah badan Fadjroel yang menghadap ke kamera.
Baca Juga: Anak Kost Minta Biaya Kost Dimurahin, Bapak Kost: Kirim Foto Bugil Dulu
Lalu muncul banyak potret dirinya dalam ukuran kecil yang memenuhi bagian bawah video tersebut.
Pantauan Suara.com, video Tiktok Fadjroel ini sudah disaksikan 2.200 kali oleh warganet hingga Senin (24/2) sore.
Hanya ada 9 komentar yang diberikan warganet pada unggahan tersebut. Mereka mengkritik cara Fadjroel memberikan pernyataan melalui video Tiktok.
Seperti komentar dari @damarizudin, "Mohon maaf, bapak itu representasi dari Istana lho, lebih tepatnya presiden. Misal posting sesuatu yang lebih bermanfaat dan tidak memalukan gitu bisa bapak?"
"Serius berjuang untuk rakyat Pak? Minoritas diperjuangkan juga?" tulis @qpikzpikz
Baca Juga: Evakuasi Pohon Tumbang di IRTI Monas
Sebelumnya, video TikTok pertama milik Fadjroel juga dikritik oleh penulis dan pegiat media sosial Denny Siregar.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube CokroTV, Jumat (21/2/2020), Denny mengaku tidak tahan mengkritik Fadjroel.
"Bang Fadjroel, duh maaf bang. Gak tahan untuk gak kritik abang. Kayaknya abang lebih oke deh kalau ada di belakang layar, daripada nampang di depan," kata Denny.
Ia melanjutkan, "Masak juru bicara Presiden tiktok-an? Hancur wibawa Jokowi kalau gini bang".
Menurut Denny, ada beberapa sosok yang lebih cocok menjabat jubir Presiden Jokowi dan menggantikan Fadjroel. Nama-nama itu adalah Rizal Malarangen dan Tantowi Yahya.
"Kalau wartawan saja sudah tidak suka dengan penampilan juru bicara, bagaimana mereka bisa cerita yang bagus-bagus terhadap keputusan istana?" kata Denny.