Suara.com - Sitti Hikmawatty, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia, tengah disorot publik karena melontarkan pernyataan kontroversial.
Hikmawatty, diklaim salah satu laman daring mengatakan perempuan bisa hamil saat berenang di kolam bersama lelaki.
Ketua KPAI Susanto sendiri sudah menegaskan kutipan pada artikel di salah satu laman daring itu memicu kontroversi.
"Narasi berita tersebut menimbulkan kontroversi di media sosial dan masyarakat. Terkait kebenaran narasi berita tersebut, kami konfirmasi kepada yang bersangkutan," kata Susanto, Sabtu (22/2/2020).
Baca Juga: Indihome Ditargetkan Punya 1,3 Juta Pelanggan Baru di 2020
Susanto menegaskan, "Pemahaman dan sikap KPAI tidak sebagaimana narasi berita di media online tersebut."
"Semoga klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman berita sebagaimana yang beredar," lanjut dia.
Terkait pernyataannya soal wanita bisa hamil karena berenang bareng pria, Sitti Hikmawatty meminta maaf.
"Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statemen yang tidak tepat," kata Sitti Hikmawatty kepada Suara.com, Minggu (23/2/2020).
Dia menegaskan, pernyataan tersebut adalah mewakili pribadinya, bukan KPAI secara kelembagaan.
Baca Juga: Hujan Lebat, Atap Mal Malioboro Bocor
"Statemen tersebut adalah pernyataan pribadi saya dan bukan dari KPAI. Dengan ini saya mencabut statemen tersebut," tegas Sitti.
Kisah wanita yang dituduh dihamili ikan
Kimberley Robles Besinal, 17, dari pulau terpencil di Albay, Filipina, mulai mengalami sakit perut Juni lalu. Perutnya membesar dan keluarganya mulai marah dan menudingnya hamil dengan seorang pacar yang dirahasiakan.
"Saya mengalami kesulitan bernapas dan dada saya terasa kencang. Saya merasa ada yang mencekik saya, keluarga saya mengira saya hamil, tetapi saya tidak punya pacar," kata Kimberely.
Keluarga kemudian memaksa Kimberley melakukan USG di mana hasil pemindaiannya pun keluar dan menampakkan gambar aneh seperti ikan di perutnya. Melihat hasil USG, keluarga mulai menuduh putri mereka berhubungan seksual dengan ikan.
Tuduhan tersebut berdasar pada cerita rakyat Filipina dan fakta bahwa Kimberley suka berenang tanpa pakaian dalam. Penduduk setempat di pulau kecil Manaet di wilayah Bacacay percaya bahwa perempuan harus tetap berada di luar laut selama lima hari setelah menstruasi.
Keyakinan tersebut datang dari takhayul Filipina kuno yang mengatakan bahwa ketika seorang perempuan pada masa subur berenang di laut tanpa pakaian dalam, organisme dapat memasuki vaginanya yang membuat ia dihamili makhluk mitos.
"Mereka kemudian percaya bahwa aku hamil oleh makhluk mitos karena aku dulu suka berenang di laut tanpa celana dalam."
Terlepas dari bukti medis, nenek dan sepupu Kimberley masih percaya membesarnya perut Kimberley diakibatkan mitos dari cerita rakyat Gumaliw lokal. Sepupu Kimberley, Amada Robles, mengatakan Kimberley suka berenang di laut dekat rumahnya.
"Saya selalu memarahinya karena melakukan itu (renang tanpa celana dalam) terutama pada saat menstruasi, tetapi dia keras kepala" kata Amda.
Kimberly memiliki kista indung telur
Tapi setelah satu tahun berlalu dan tidak terjadi apa-apa pada Kimberly, keluarga memutuskan untuk kembali ke dokter.
Dr Massachusette Fernandez, dokter kandungan-ginekologi yang merawat Kimberley mengatakan: "Hasi pemindaian ultrasound benar-benar menyerupai ikan, tetapi memang bukan ikan."
"Dia (Kimberley) memiliki kista indung telur. Tidak mungkin hamil ikan di dalam indung telurnya," tambah Fernandez.
Karena kista yang dideritanya, bobot Kimberley naik 10 kg dari 40 kg menjadi 50 kg dalam jangka satu tahun. Ayahnya Kimberley, Pablo Robles, mengatakan keluarga sekarang menerima bahwa Kimberley belum pernah hamil - baik dari anak lelaki setempat atau ikan.
"Awalnya, aku mengatakan padanya untuk mengatakan yang sebenarnya jika dia hamil. Aku marah tapi sekarang aku percaya padanya."
Kimberley sekarang berusaha mengumpulkan uang untuk operasi untuk menghilangkan kista besar secara operasi.
Manusia dihamili ikan adalah hal yang mustahil
Pembuahan antara manusia dan hewan dipastikan tidak bisa terjadi.
Seperti dikutip dari Thebrightshub.com yang menyatakan, bahwa reseptor sperma terdapat reseptor yang bisa melengkapi sel telur. Saling melengkapinya reseptor ini hanya bisa terjadi jika pembuahan terjadi pada dua spesies yang sama. Selain itu, Zona pelusida memiliki protein yang membuat pembuahan lintas spesies hampir mustahil.