19 WNI Terisolasi Virus Corona di Harbin China

Senin, 24 Februari 2020 | 11:20 WIB
19 WNI Terisolasi Virus Corona di Harbin China
Staf medis memindahkan pasien di rumah sakait Jinyintan, tempat para penderita pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru dirawat, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 20/1/2020. (ANTARA/REUTERS/Darley Shen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada 19 warga negara Indonesia terisolasi virus corona di Harbin, China sampai, Senin (24/2/2020). Di sana adalah wilayah isolasi baru virus corona di China timur laut yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara.

Itu berdasarkan informasi Kedutaan Besar RI di Beijing. Sebanyak 19 WNI di ibu kota Provinsi Heilongjiang tersebut terdiri dari 18 pelajar dan seorang WNI yang menikah dengan warga setempat.

Sebanyak 18 pelajar asal Indonesia itu tersebar di sejumlah perguruan tinggi, yaitu termasuk di Harbin Institute of Technology sebanyak lima orang, di Northeast Forestry University (sembilan), Harbin Normal University (satu), Harbin Medical University (satu), dan Nongye Daxue (satu).

"Kondisi semua WNI kita di sana masih terpantau aman dan tidak ada satu pun yang terkena virus tersebut," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Harga Jual Emas Antam Tembus Rp 809.000 Per Gram

Empat distrik di Harbin, yakni Daoli, Daowai, Nangang, dan Xiangfang dinyatakan tertutup untuk sementara, pada akhir pekan lalu seiring dengan meningkatnya kasus wabah virus mematikan itu.

Provinsi Heilongjiang, yang berada di ujung timur laut China itu, menduduki peringkat ketiga terbanyak kasus COVID-19 setelah Provinsi Hubei dan Provinsi Henan. Hubei dan Henan merupakan dua provinsi bertetangga, namun Heilongjiang sangat jauh dari Hubei, yang dikenal sebagai episentrum wabah yang menyerang paru-paru itu.

Hingga berita ini diturunkan pada Senin, terdapat 77.262 kasus COVID-19 dengan jumlah kematian 2.595 orang dan kesembuhan 24.757 orang sebagaimana data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI