RSCM Banjir, Alat Terapi Kanker Tercanggih di Indonesia Terendam

Senin, 24 Februari 2020 | 08:47 WIB
RSCM Banjir, Alat Terapi Kanker Tercanggih di Indonesia Terendam
RSCM kebanjiran, Minggu (23/2). (screenshot instagram @realpalugada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alat terapi kanker dengan teknologi terbaru dan tercanggih, Tomoterapi juga terendam banjir yang terjadi di Ruang Departemen Radiologi, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jalan Pangeran Diponegoro, Senen, Jakarta Pusat. Di Indonesia, alat ini hanya ada di RSCM.

Kepala Bagian Humas RSCM, dokter Ananto mengatakan, alat tersebut hingga kini belum bisa digunakan sehingga pemeriksaan harus dialihkan ke alat lain.

"Khusus untuk pelayanan Tomo Terapi, dokter akan melakukan pengalihan ke alat lain jika dimungkinkan," kata dokter Ananto saat dihubungi Suara.com, Senin (24/1/2020).

Dia menyebut jika alat lain tersebut tidak memungkinkan maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain.

Baca Juga: Kebanjiran, Layanan Radioterapi RSCM Terpaksa Diundur

"Namun bila tidak, akan dilakukan proses rujukan ke Rumah Sakit lain sesuai koordinasi pihak RSCM," ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan situs resmi rscm.co.id, Tomoterapi merupakan alat terapi kanker dengan teknologi terbaru dan tercanggih yang dimiliki RSCM sejak Desember 2016.

Alat ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara hanya beberapa negara yang memilikinya, yaitu Singapura, Thailand, dan Filipina.

Alat Tomoterapi ini bisa memberikan terapi untuk pasien kanker dengan hanya menarget sel kanker di tempat tertentu tanpa merusak sel-sel lain di sekitarnya. Tingkat akurasi tergolong tinggi.

Selain itu, alat ini juga dapat menarget berbagai wilayah tubuh dengan jangkauan yang lebih luas. Waktu terapi juga lebih singkat dibanding alat radioterapi biasanya.

Baca Juga: Usai Kebanjiran, Ruang Radiologi RSCM Tertutup dan Belum Beroperasi

Diketahui, hujan sepanjang Minggu (23/2/2020) dini hari membuat RSCM kebanjiran untuk pertama kalinya yang menurut Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan disebabkan oleh saluran air yang terlalu kecil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI