Namun sebuah institut penyakit menular di Australia mempertanyakan alasan kapal pesiar ditutup dan penumpangnya dilarang berpergian.
"Akan lebih baik jika mereka turun dari kapal sejak awal dan dikarantina dengan diisolasi di lingkungan yang layak," Professor Ian Mackay.
ABC juga menemukan pihak otoritas kesehatan di Jepang saat itu tidak melakukan tes kepada semua orang di kapal pesiar.
Fasilitas pemerintah hanya dapat melakukan tes 300 sampel setiap harinya, sehingga akan sulit dengan total 3.600 orang yang berada di atas kapal.
Baca Juga: Setelah Diamond Princess, Kapal Pesiar World Dream Juga Diintai Covid-19?
Dua penumpang, berusia 80 tahun, meninggal akibat virus corona, seperti yang dilaporkan media Jepang NHK.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan lebih dari setengah kasus corona di luar China terjadi di kapal pesiar Diamond Princess.