Survei Indo Barometer: Anies Kandidat Terkuat Pilpres 2024 Tapi Tak Aman

Minggu, 23 Februari 2020 | 15:53 WIB
Survei Indo Barometer: Anies Kandidat Terkuat Pilpres 2024 Tapi Tak Aman
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak hadir dalam perayaan hari ulang tahun ke-12 Partai Gerindra di DPP Gerindra, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020). (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indo Barometer melansir hasil survei terbarunya mengenai siapa saja kandidat kuat sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024.

Hasilnya, survei tersebut menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat terkuat.

Anies bahkan mengungguli kandidat lainnya yang juga kepala daerah, semisal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri rismaharini.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengungkapkan, survei Indo Barometer terkait capres-capres Pilpres 2024 itu dilakukan pada Januari 2020.

Baca Juga: Anies Pamer Wajah Baru Jakarta, Yunarto Wijaya: Makan Tuh Jakarta Baru

Hasilnya, Anies berada di posisi pertama dengan perolehan 31.7 persen. Kemudian disusul Ganjar Pranowo 11.8 persen, Tri Rismaharini 9.9 persen, Ridwan Kamil 8.2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5.6 persen, dan Nurdin Abdullah 0.8 persen.

"Anies Baswedan juga menjadi calon dengan tingkat pengenalan tertinggi dengan angka 91.7 persen, kemudian Ridwan Kamil 65.8 persen dan Khofifah Indar Parawansa 55.8 persen. Sementara Tri Rismaharini 49.4 persen, Ganjar Pranowo 47.8 persen, dan Nurdin Abdullah 10.7 persen," tutur Qodari di Hotel Century, Jakarta, Minggu (23/2/2020).

Namun, tingkat pengenalan Anies yang tinggi itu justru bisa berbalik untuk membuat Anies turun peringkat sebagai kandidat kuat untuk capres 2024.

Sebab, pesaing Anies lainnya masih memiliki tingkat pengenalan yang rendah. Karenanya, ada kemungkinan untuk menyusul Anies, kalau memiliki tingkat pengenalan yang setara.

"Meskipun tingkat pengenalan tinggi, Anies harus tetap waspada karena pengenalan kompetitornya masih di bawah 90 persen. Jika popularitas Ridwan Kamil, Ganjar atau Risma mencapai 90 persen, dinamika suara bisa berubah," ujar Qodari.

Baca Juga: RSCM Kebanjiran, PSI ke Anies: Mohon Lebih Serius Atasi Banjir, Bukan Balap

Qodari menilai, faktor Jakarta sebagai ibu kota menjadi satu penyebab Anies memiliki tingkat pengenalan publik yang tinggi.

Padahal,  kalau dilihat lebih jauh, populasi penduduk Jakarta hanya mencakup 4 persen dari populasi nasional.

"Status sebagai ibu kota negara dan pusat media massa khususnya televisi, membuat liputan kepada gubernur DKI Jakarta sangatlah tinggi sehingga praktis menjangkau seluruh penduduk Indonesia. Dari sinilah, antara lain, timbul istilah gubernur DKI Jakarta adalah gubernur rasa presiden," kata Qodari.

Qodari menambahkan, kandidat yang namanya masuk dalam calon kuat untuk capres 2024 harus pula memperhatikan variabel pengenalan dan kinerja sebagai ukuran rakyat untuk menjatuhkan pilihan.

“Siapa yang paling dikenal dan kinerjanya paling bagus, itu akan dipilih oleh rakyat Indonesia," ujar Qodari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI