Padahal, kalau dilihat lebih jauh, populasi penduduk Jakarta hanya mencakup 4 persen dari populasi nasional.
"Status sebagai ibu kota negara dan pusat media massa khususnya televisi, membuat liputan kepada gubernur DKI Jakarta sangatlah tinggi sehingga praktis menjangkau seluruh penduduk Indonesia. Dari sinilah, antara lain, timbul istilah gubernur DKI Jakarta adalah gubernur rasa presiden," kata Qodari.
Qodari menambahkan, kandidat yang namanya masuk dalam calon kuat untuk capres 2024 harus pula memperhatikan variabel pengenalan dan kinerja sebagai ukuran rakyat untuk menjatuhkan pilihan.
“Siapa yang paling dikenal dan kinerjanya paling bagus, itu akan dipilih oleh rakyat Indonesia," ujar Qodari.
Baca Juga: Anies Pamer Wajah Baru Jakarta, Yunarto Wijaya: Makan Tuh Jakarta Baru