Makan Anjing, 25 Warga Simalungun Sumut Dilarikan ke Puskesmas

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 23 Februari 2020 | 15:47 WIB
Makan Anjing, 25 Warga Simalungun Sumut Dilarikan ke Puskesmas
ILUSTRASI - Daging anjing di salah satu tempat berjualan daging anjing dan daging babi di Cililitan, Jakarta Timur [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikit 25 orang warga Nagori Hutahurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatara Utara, dilarikan ke puskesmas terdekat.

Mereka mengalami muntah-muntah setelah memakan daging anjing yang dibagikan oleh warga.

Kapolsek Balata Ajun Komisaris Jagani Sijabat mengatakan, kejadian berawal pada Rabu (19/2) malam. Kala itu, seorang warga menyajikan daging anjing dalam acara makan bersama di rumahnya.

“Sudah kebiasaan lah sama masyarakat di kampung itu, kumpul-kumpul sambil makan daging anjing yang dibelinya bersama, dimasak sama-sama, dimakan sama-sama,” kata Jagani kepada Kabarmedan.com—jaringan Suara.com, Minggu (23/2/2020).

Baca Juga: Ganjar Instruksikan Pemda di Solo Raya Bikin Larangan Makan Daging Anjing

Selesai acara, beberapa warga mulai mengeluh mual, muntah dan mencret. Warga lainnya yang mengetahui kejadian itu  kemudian berinisiatif membawa ke puskesmas terdekat.

 “Kejadiannya Rabu malam mereka makan daging anjing. Baru besoknya sakit-sakit. Lalu hari Jumat dibawa ke Puskesmas lah. Ada sekitar 25 atau 27 orang yang keracunan setelah makan daging anjing,” ujarnya.

Hingga Jumat malam (21/2), katanya, tinggal 18 orang yang masih dirawat. Sementara lainnya sudah pulang setelah mendapat perawatan medis.

“Sebagian sudah sehat. Jadi sudah pulang ke rumahnya masing-masing,” katanya.

Informasi sedikit berbeda diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Simalungun bernama Lidya Saragih.

Baca Juga: Bakar Anjing Hidup-hidup, Festival Daging Anjing Kembali Tuai Kecaman

Ia mengaku, jumlah warga yang keracunan dan mendapat perawatan di Puskesmas sebanyak 28 orang. Hingga hari ini  tinggal 2 atau 3 orang yang masih dalam perawatan medis di Puskesmas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI