Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Fraksi PKS Nurmansyah Lubis percaya diri bakal menyerap banyak dukungan jika proses pemilihan wakil gubernur dilakukan secara tertutup. Ia yakin bakal meraih suara lebih banyak ketimbang rivalnya, Ahmad Riza Patria.
Nurmansyah mengatakan, bahwa bukannya tidak mungkin dengan proses pemilihan secara tertutup, suara-suara yang tadinya berpihak kepada Riza justru berbalik mendukung Ancah sapaan karib Nurmansyah.
"Karena memang tertutup terbuka sama ya prinsipnya. Kalau pun terbuka ada beberapa kelemahan, tapi tertutup juga ada kelebihan gitu kan. Kalau tertutup kan ada beberapa teman-teman yang secara pribadi ingin memilih Nurmansyah begitu ya," kata Nurmansyah di CFD Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).
Untuk meraup dukungan tersebut, lanjut Nurmansyah, ia dan Fraksi PKS mengaku terus menjalin komunikasi dengan fraksi-fraksi partai politik di DPRD DKI Jakarta.
Baca Juga: Alasan Gerindra Sempat Ngotot Pemilihan Wagub DKI Dilakukan Secara Terbuka
"Kita makin intens untuk memperbanyak dukungan, tentunya dengan sistem tertutup ini juga kita berupaya bagaimana teman-teman di lintas fraksi lain, teman-teman dari PDI Perjuangan, PSI, PAN, Golkar, Nasdem, PKB semuanya lah kita dekati. Kemudian menggugah hati nurani lah ya. Mudah-mudahan pilihan jatuh pada Bang Ancah pada saat voting," ujar Nurmansyah.
Sebelumnya, Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta mengaku diuntungkan dengan rencana digelarnya pemilihan WagubDKI Jakarta secara tertutup. Cara ini dinilai akan membuka kemungkinan pemilih beralih dukungan.
Hal itu diungkapkan anggota DPRD fraksi PKS Dani Anwar. Nantinya, pemegang hak suara dalam voting pemilihan adalah seluruh anggota DPRD DKI.
Sejauh ini, pemetaan dukungan cenderung mengarah kepada Riza Patria dari Partai Golkar. Kendati demikian, dengan cara voting tertutup, tak diketahui para anggota memilih siapa.
"Dalam satu sisi ya (menguntungkannya). Dalam peta yang ada demikian," ujar Dani dalam acara talkshow di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2020).
Baca Juga: PKS Klaim Diuntungkan Jika Pemilihan Wagub DKI Jakarta Dilakukan Tertutup
Peralihan dukungan, kata dia, bukan mustahil terjadi melihat politik yang dinamis. Dani mencontohkan saat terjadi polemik penentuan pemilihan terbuka atau tertutup dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) DPRD lalu.
Saat itu, Fraksi Golkar yang diketuai Basri Baco justru menginisiasi voting tertutup. Padahal, Golkar terang-terangan mendukung Riza Patria saat dikunjungi Gerindra beberapa waktu lalu.
"Jadi yang usulkan tertutup itu Golkar Basri Baco. Prolognya teman-teman pasti tahu arah politik Golkar dukung siapa. Tapi untuk airplay kita tertutup," jelasnya.