Suara.com - Pemerintah India mengebut pembangunan tembok setinggi 1,2 meter jelang kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pembangunan tembok tersebut disebut-sebut untuk menutupi kawasan kumuh di negara bagian Gujarat.
Donald Trump dijadwalkan bertandang ke kota Ahmadabad di Gujarat, India, dalam kunjungan dua hari di negara itu pada 24-25 Februari 2020. Ia akan menghadiri acara yang bertajuk "Namaste Trump," atau berarti "Salam, Trump" di sebuah stadion kriket.
Dengan menggunakan mobil, Trump akan melintasi kawasan kumuh tersebut ditemani oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.
Kritikus pemerintah mengatakan tembok sepanjang 500 meter tersebut dibangun untuk menghalangi pandangan ke pemukiman kumuh yang dihuni oleh lebih dari 2.000 jiwa.
Baca Juga: Cari Pelaku Pembuang Limbah Zat Radioaktif Serpong, Polisi Periksa 7 Warga
"Pemerintah menghabiskan begitu banyak uang untuk tembok ini. Mengapa mereka sembunyikan kami yang miskin?" kata Keshi Saraniya, warga sekitar seperti diberitakan DW -- jaringan Suara.com, Jumat (21/2/2020).
Menurut laporan sejumlah media setempat, awalnya tembok itu direncanakan akan dibangun setinggi 1,8 hingga 2,1 meter, tetapi dikurangi menjadi setinggi 1,2 meter karena meluasnya kritikan.
Dalih Pemerintah untuk 'Alasan Keamanan'
Pejabat senior pemerintah Bijal Patel membantah rumor yang beredar. Ia menegaskan pembangunan tembok bertujuan untuk keamanan, bukan untuk menyembunyikan kawasan kumuh.
"Selain alasan keamanan, tembok juga bagian dari upaya mempercantik dan kelancaran mengemudi," katanya.
Baca Juga: Ditemui Bupati, Endi Korban Pohon Tumbang Curhat Habiskan Puluhan Juta
Beberapa pemimpin politik langsung menghujani kritik ke pemerintah. Mereka mempertanyakan hasil kerja Modi yang merupakan putra asli Gujarat.