Massa Aksi 212 Tolak Ahok Jadi Komut Pertamina dan Sebut Terlibat 10 Kasus

Jum'at, 21 Februari 2020 | 16:52 WIB
Massa Aksi 212 Tolak Ahok Jadi Komut Pertamina dan Sebut Terlibat 10 Kasus
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (kanan) didampingi Dirut Nicke Widyawati (kiri) dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman (kedua kiri) memberikan keterangan usai menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (9/12). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa bertajuk 'Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI' hingga kekikian masih bertahan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jumat (21/2/2020). Massa hingg kini masih berorasi mengenai isu-isu korupsi termutakhir.

Bahkan, nama Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut disinggung oleh massa aksi. Massa tak rela jika eks Gubernur DKI Jakarta yang juga mantan terpidana itu menjadi pejabat di tubuh Pertamina.

“Pertamina adalah milik rakyat, kami tidak rela Ahok jadi komisaris,” kata Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara saat orasi di atas mobil Komando.

Marwan menuding jika Ahok terlibat pada kasus yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Namun, hal tersebut tidak dibuka secara gamblang di muka publik.

Baca Juga: Disindir Ahok Ngomong Gede Belum Teruji, PSI: Kami Terinspirasi Ahok

“Ahok punya 6 sampai 10 kasus lagi. Ahok siap menjadi presiden Indonesia. Partai pendukung pemerintah boleh takut sama Ahok tapi kita rakyat Indonesia berjuang Ahok diadili,” kata dia.

Ia kemudian meminta pada Ahok menanggalkan jabatan Komisaris Utama Pertamina. Sebab, massa aksi tak setuju jika Ahok mengemban jabatan tersebut.

"Pak Ahok kita minta dalam waktu satu bulan dari sekarang supaya mundur dari Komisaris Utama Pertamina. Pertamina adalah perusahaan milik negara, milik rakyat, kami tidak rela Ahok menjadi komisaris utama milik rakyat," tutup Marwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI