Heboh Pengemasan Masker Diinjak-injak Pegawai, Produsen Beri Klarifikasi

Jum'at, 21 Februari 2020 | 14:45 WIB
Heboh Pengemasan Masker Diinjak-injak Pegawai, Produsen Beri Klarifikasi
Pengemasan masker diinjak-injak pegawainya (Twitter/ambarwatirexy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen masker Solida memberikan klarifikasi atas beredarnya video pengemasan masker yang tidak higienis. Pihak produsen membantah proses produksi seperti yang ada dalam video viral.

Klarifikasi tersebut disampaikan oleh produsen masker bermerek Solida PT Maesindo Indonesia Tbk melalui akun Facebook Solida.Proteksi. Pihak produsen menegaskan video pengemasan yang viral tersebut bukanlah produksi resmi masker Solida.

"Potongan masker Solida yang diekspos di media sosial tersebut adalah bukan produk resmi masker Solida," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Jumat (21/2/2020).

Sebelumnya, publik dibuat heboh dengan beredarnya video pengemasan masker yang tidak higienis. Masker tersebut diletakkan di lantai dan diinjak-injak oleh para pegawai.

Baca Juga: Dicegat Barikade Polisi, Pendemo Aksi 212: Harusnya Istana Bisa Dikunjungi!

Orang yang merekam video tersebut mengaku produksi dilakukan di gudang, bukan di pabrik. Para pegawai yang ada dalam video sedang melakukan pemisahan masker sebelum dikemas dan dijual.

Pihak produsen masker menegaskan, masker yang diproduksi di pabrik yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta ini telah tersertifikasi. Mulai dari Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, dan NIE-AKD dari Kementerian Kesehatan.

Bahkan, masker tersebut juga telah diekspor ke berbagai negara selama bertahun-tahun.

"Maka tidak mungkin masker Solida diproduksi seperti apa yang terlihat pada video tersebut," paparnya.

Produsen juga menyayangkan aksi oknum tak bertanggungjawab yang telah menyebarluaskan video tersebut. Ia meminta agar konsumen dapat lebih bijak dalam mencerna video tersebut.

Baca Juga: Tembok Penahan Tebing di Garut Roboh, Polisi: Bukan karena Gempa

"Kami sangat menyayangkan video tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Semoga kita bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mericek narasumber terlebih dahulu," ungkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI