Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memimpin rapat koordinasi guna membahas rencana penjemputan 78 WNI di Kapal Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang.
Hasilnya, ada dua opsi yang bakal dipilih pemerintah terkait mekanisme penjemputan para WNI tersebut, meski hasilnya belum final.
Rapat tersebut digelar di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020). Usai rapat, Muhadjir mengatakan, bahwa opsi pertama yang dipilih yakni pemerintah menjemput dengan KRI dr Suharso-990 dengan segala pertimbangannya.
"Sudah kita hitung berapa kemungkinan kelemahan dan keuntungannya," ujar Muhadjir.
Baca Juga: Update Corona Covid-19: 75.694 Kasus, 4 WNI ABK Diamond Princess Positif
Lalu opsi yang kedua ialah penjemputan melalui udara yang juga telah diperhitungkan hambatannya. Opsi itu sempat dilakukan pemerintah ketika menjemput ratusan WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, Muhadjir menyatakan, kalau kedua opsi tersebut belum lah final. Sebab, setelah rapat ia akan melaporkan hasilnya termasuk dua opsi tersebut kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Ada beberapa pilihan, opsi, dan opsinya masih akan kita konsultasikan pada bapak presiden nanti akan menunggu keputusan bapak presiden," kata Muhadjir.
Tercatat WNI yang berada di kapal Diamond Princess berjumlah 78 orang. Mereka bekerja sebagai kru kapal. Di mana empat di antaranya dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Hal itu dikonfirmasi oleh Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha usai mendapatkan informasi dari otoritas Jepang.
Baca Juga: WNI Positif Corona di Kapal Diamond Princess Bertambah, Jadi 4 Orang
"Jadi hingga 19 Februari 2020 kami mendapatkan informasi ada konfirm 4 warga negara kita yang terinfeksi corona di kapal Diamond," kata Judha saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).