Disentil Ahok Bisa Ngomong Gede Tapi Belum Teruji, PSI Bilang Begini

Kamis, 20 Februari 2020 | 07:30 WIB
Disentil Ahok Bisa Ngomong Gede Tapi Belum Teruji, PSI Bilang Begini
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bercerita tentang buku barunya di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Senin (17/2). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Bagi kami Ahok lebih dari kepada nilai dan cita-cita, tidak lagi sebagai personal," lanjutnya.

Maka dari itu PSI berharap bisa meneruskan jejak Ahok. Begitu pula dengan Ahok kedepannya diharapkan bisa melanjutkan tugas yang diemban.

"Saya dan teman-teman PSI selalu mendoakan yang terbaik buat bapak. Semoga bapak bisa terus memperjuangkan apa yang dulu pernah pak Ahok perjuangkan dimanapun berada".

Ahok sindir PSI. (YouTube/Monologue TV)
Ahok sindir PSI. (YouTube/Monologue TV)

Ahok ungkap alasan pilih PDIP dibanding PSI

Baca Juga: Music Hook, Begini Sejarah Awal Terbentuknya Jakvegas (Part 1)

Ahok mengungkap alasan dirinya memilih masuk PDIP dalam acara peluncuran buku 'Panggil Saya BTP', di Jakarta, Senin (17/2).

Dalam kesempatan tersebut, moderator bertanya kepada Ahok terkait ada atau tidaknya perasaan dilematis antara memilih masuk PDIP dan PSI. Ahok pun mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak merasa dilema.

"Enggak ada dilema PDIP atau PSI, saya berpikr suatu negara yang begitu tegang, dalam keadaan negara terbelah kita harus punya satu partai nasionalis yang besar, saya memimpikan PDIP bisa diatas 33 persen supaya kuat di parlemen," kata Ahok.

Ahok lantas menyinggung bahwa partai baru mungkin bisa saja berbicara besar. Namun menurutnya semua yang dibicarakan itu belum tentu bisa teruji ketika partai tersebut masuk ke dalam parlemen.

"Partai baru bisa ngomong gede. Masuk ke dalem belum tentu teruji," katanya.

Baca Juga: Beberkan Soal Dedy Susanto, Revina VT Malah Dikritik Lebay

"Maka saya katakan kalau saya masuk PDIP bisa nambah suara, saya bisa masuk. Nah itupun ada yang bilang saya menurunkan suara, nah itu mas Jarot putuskan nggak," Ahok menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI