Suara.com - Pemerintah sudah memanggil dua perusahaan perekrutan dan penempatan awak kapal (Manning Agency) Indonesia yang pegawainya WNI terkarantina di Kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang dan kapal MS Westerdam di Kamboja.
Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan kedua perusahaan tersebut sudah menindaklanjuti untuk mengawasi kru mereka.
"Sudah, kita sudah memanggil dua mining agency yang ada di Indonesia, pihak principle kapal pun sudah di Jepang, KBRI sudah menjalin kontak," kata Judha saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).
Judha menuturkan, kondisi terkini di Kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang sebanyak 4 dari total 78 WNI telah positif corona.
Baca Juga: Studi Besar: Lansia dan Orang Sakit Paling Berisiko Terkena Corona Covid-19
Di Kapal MS Westerdam, 27 orang dari total 362 WNI yang menjadi kru kapal asal Amerika Serikat-Belanda itu sudah kembali ke Indonesia, semuanya dalam kondisi sehat.
"Di Westerdam itu sedang ada pemeriksaan ulang oleh otoritas setempat, kami sedang menunggu hasilnya. Kalau clean kapal itu bisa berlayar lagi," ungkapnya.
Untuk diketahui, Kapal MS Westerdam yang membawa 2.200 penumpang, 802 diantaranya merupakan anak buah kapal, bersandar di pelabuhan Sihanoukville, Kamboja pada Kamis (13/2/2020).
MS Westerdam awalnya ditolak berlabuh di Hong Kong, Jepang, Taiwan, Filipina, dan Thailand lantaran diduga membawa penumpang yang terinfeksi virus corona karena berangkat dari Hong Kong pada 1 Februari 2020 untuk melakukan pelayaran 14 hari di sekitar Asia Timur.
Operator kapal, Holland America Line meyakini tidak ada satupun yang terinfeksi virus corona, hingga akhirnya Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkap bahwa seorang penumpang warga Amerika Serikat (82 tahun) positif virus corona.
Baca Juga: Kocak! Hindari Virus Corona Covid-19, Perempuan Ini Kenakan Kostum Jerapah
Sementara, Kapal Diamond Princess diisolasi selama dua pekan setibanya di Yokohama, selatan Tokyo pada 3 Februari setelah seorang penumpang yang turun di Hong Kong terdiagnosa dengan virus corona. Sekitar 3.700 orang berada di kapal pesiar itu, yang biasanya memiliki 1.100 kru dan kapasitas penumpang 2.670.