Gubernur Jateng Bikin Tim Khusus Cegah Bullying di Sekolah

Rabu, 19 Februari 2020 | 17:24 WIB
Gubernur Jateng Bikin Tim Khusus Cegah Bullying di Sekolah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Dok : Pemprov Jateng).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus membuktikkan bahwa dirinya konsen untuk mengatasi aksi bullying atau perundungan yang kerap terjadi di sekolah. Salah satu keseriusannya, Ganjar telah membentuk tim khusus untuk mengatasi dan mencegah perundungan di sekolah.

Tim khusus yang juga melibatkan aktivis difabel dari Semarang maupun daerah lain itu dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan perundungan siswi SMP di Purworejo dan mereformulasi sistem pendidikan.

Ganjar mengatakan, peristiwa perundungan siswi sebuah SMP di Purworejo merupakan momentum untuk memperbaiki suatu sistem. Baginya, sangat penting untuk melibatkan semua elemen agar bisa merancang sistem pendidikan yang jauh lebih baik.

"Melihat dari kasus ini, saya orang yang meyakini bahwa kalau ini pasti ada di tempat lain tetapi kita tidak tahu. Saya tidak ingin ini terulang maka semua sistem sekarang kami review dan kami perbaiki agar tidak terulang," kata Ganjar.

Baca Juga: Didemo Mahasiswa UMY, Beda Sikap Ganjar dan Anies Jadi Perbandingan

Bagaimana kerja tim khusus itu? Pegiat Rumah D, Noviana Dibyantari yang mendapat arahan dari Ganjar, pada Sabtu (15/2/2010) bersama timnya melakukan identifikasi ke Purworejo. Ketika datang, Bunda Novi, sapaan akrab Noviana Dibyantari, disambut korban dengan tawa cerianya seolah seperti tak terjadi sebuah peristiwa besar dalam hidupnya.

"Pendampingan yang sudah kami lakukan, dengan cara mengajak dialog, menghibur korban, maupun menemui pelaku. Lagi-lagi saya melihat ada proses pembiaran dan ketidakdisiplinan, dan figur yang baik, sehingga terjadi peristiwa itu. Harus ada sentuhan revolusi mental yang kuat kepada anak-anak untuk masa depan," kata Bunda Novi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri memastikan, korban perundungan yang terjadi di SMP Purworejo tertangani dengan baik setelah pihaknya beberapa hari ke Purworejo melakukan penanganan dan assessment.

"Penanganan dan assessment psikologi dan motivasi kita lakukan agar korban kembali giat belajar. Dua hari ini kita istirahatkan, agar tidak banyak dikunjungi. Kita telusuri jati diri pelaku maupun korban, Pemprov akan menangani dengan baik agar tidak dirugikan pendidikannya. Soal hukum ada di kepolisian," kata Jumeri saat jumpa pers OPD di Gedung A Lantai 1 Kantor Gubernur Jateng, Rabu (19/2/2020).

Menurut Jumeri, korban perundungan masih dalam pendampingan karena belum mau diajak berbicara. Para pendamping pun mangajak berenang dan bermain agar mau membuka obrolan. Terkait keputusan akan bersekolah di mana, pihaknya masih mengkaji berbagai kemungkinan.

Baca Juga: Jelang Diresmikan Jokowi, Tim Ganjar Hadapi Tim FX Hadi di Stadion Manahan

Jumeri juga menyebutkan, selain di Purworejo, ada beberapa sekolah lain di Jateng dengan masalah yang hampir sama, akan tetapi tingkatnya tidak besar. Hanya saja, masalah di Purworejo itu menjadi viral setelah divideo dan di upload ke media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI