Suara.com - Massa yang tergabung dalam Presidium Gerakan Jaga Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat. Massa tersebut ngotot ingin bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara langsung untuk menyampaikan tuntutan.
Massa awalnya berada di bagian luar Balai Kota, saat demo dimulai sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Namun sekitar pukul 15.45 WIB, massa yang tak lagi sabar ingin bertemu Anies memanjat pagar dan masuk ke kawasan bagian dalam kantor Anies ini.
Sontak pihak pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pengamanan Dalam (Pamdal), dan kepolisian langsung mengambil tindakan. Massa yang masuk diminta agar segera keluar dari dalam Balai Kota.
Baca Juga: Anies Klaim Kemacetan di DKI Turun, Faktanya Tak Ada yang Berubah
Namun, massa enggan memenuhinya. Mereka mengaku sudah gerah menunggu dan ingin Anies segera menemuinya.
"Kita sudah dari sore nunggu di sini. Mana Anies sini keluar," ujar salah seorang massa aksi di lokasi, Rabu (19/2/2020).
Tak hanya menjebol pagar, massa juga melempar ke arah Balai Kota dengan tomat. Setelah beberapa massa masuk ke dalam, pihak keamanan membentuk barisan agar massa tidak merangsek ke dalam lebih jauh.
Salah seorang massa yang ngotot ingin bertemu Mantan Mendikbud ini mengaku sudah mengirim surat kepada Anies untuk permohonan audiensi. Ia meminta agar permohonannya segera dipenuhi.
"Siapa ini yang mau bertanggung jawab? Saya punya surat resmi," jelasnya.
Baca Juga: Didemo Mahasiswa UMY, Beda Sikap Ganjar dan Anies Jadi Perbandingan
Massa ini pada dasarnya memiliki tiga tuntutan. Yakni menolak revitalisasi Monas, TIM dan penyelenggaraan Formula E.
Tak lama setelah massa menggeruduk Balai Kota, akhirnya pihak Pemprov menyerah. Sepuluh orang perwakilan massa aksi dipersilahkan masuk untuk bertemu Anies.