Pamer Ranking Jakarta Kota Termacet Sedunia Membaik, Anies Kena Skakmat

Rabu, 19 Februari 2020 | 14:25 WIB
Pamer Ranking Jakarta Kota Termacet Sedunia Membaik, Anies Kena Skakmat
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan MT Haryono dan jalan tol dalam kota, Jakarta, Selasa (11/2). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menanggapi cuitan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal data kota termacet di dunia rilisan Tomtom Traffic Index pada 2019.

Dalam data tersebut, DKI Jakarta turun peringkat menjadi ke-10 setelah pada tahun 2018 berada di urutan ke-tujuh.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @aniesbaswedan, Anies menilai hasil ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

Ia menanggapi unggahan akun @mrtjakarta yang menampilkan data dari Tomtom Traffic Index 2019.

Baca Juga: Aming Temani Bunga Citra Lestari Hingga Pukul 1 Dini Hari

"Alhamdulillah, kita kembali turun 3 peringkat, sesudah turun dari peringkat 4 di 2017 ke peringkat 7 di 2018 dan sekarang peringkat 10 di 2019. Mari bersama #UbahJakarta agar segera keluar dari 10 besar kota termacet dunia," cuit Anies seperti dikutip Suara.com, Rabu (19/2/2020).

Cuitan tersebut seketika menuai sindiran dari Dedek Prayudi. Ia menilai, mestinya data tersebut dibaca lebih teliti oleh Anies dan jajarannya. 

"Selamat untuk Jakarta. Tapi jajaran bapak mohon diajarkan cara membaca data jika tidak ingin disebut berbohong," tulisnya lewat akun Twiter @Uki23.

Cuitan Dedek Prayudi soal Jakarta turun peringkat jadi kota termacet di dunia. (Twitter/@Uki23)
Cuitan Dedek Prayudi soal Jakarta turun peringkat jadi kota termacet di dunia. (Twitter/@Uki23)

Menurutnya, meski ibu kota turun peringkat sebagai kota termacet di dunia, hal itu tidak menunjukkan adanya penurunan tingkat kemacetan di Jakarta.

"Tidak ada penurunan kemacetan 2018-19, hanya penurunan peringkat. Penurunan peringkat disebabkan kenaikan kemacetan di kota lain," imbuhnya.

Baca Juga: Agar Korban Jiwa Akibat Pemilu Tak Terulang, KPU Sepakati MoU dengan Menkes

Dalam utas selanjutnya, laki-laki yang kerap disapa Uki tersebut lantas membeberkan temuan baru mengenai survei Tomtom Traffic Index 2019.

Ia mengatakan, hasil yang diperoleh bukan disebabkan karena meningkatnya kemacetan di kota lain melainkan adanya penambahan tiga kota baru dalam survei tersebut. Tiga kota tersebut sebelumnya tidak masuk daftar.

"Setelah ku teliti website Tomtom, secara teknis, penurunan 3 peringkat Jakarta bahkan bukan disebabkan kenaikan kemacetan kota lain, melainkan dimasukkannya Bengaluru, Manila dan Pune sebagai kota-kota yang diobservasi pada 2019, dimana pada 2018 ketiga kota ini tak dimasukkan," terang Uki.

Sejak diunggah, cuitan Uki tersebut telah mendapat 31 retweets dan 75 likes.

Untuk diketahui, data Tomtom Traffic Index 2019 yang menjadi sorotan Uki, menampilkan 10 kota termacet di dunia.

Deretan kota termacet tersebut secara urut meliputi: Bengaluru (India), Manila (Filipina), Bogota (Colombia), Mumbai (India), Pune (India), Moscow (Rusia), Lima (Peru), New Delhi (India), Istanbul (Turki) dan Jakarta (Indonesia).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI