CEK FAKTA: Benarkah Umat Islam Kebal Virus Corona, 20 Juta WN China Mualaf?

Rabu, 19 Februari 2020 | 13:39 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Umat Islam Kebal Virus Corona, 20 Juta WN China Mualaf?
Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China, 16/2/2020. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar video yang menunjukkan sejumlah orang berbondong-bondong pindah agama Islam.

Disebutkan alasan mereka menjadi mualaf lantaran virus corona tidak menyerang umat muslim.

Video tersebut dibagikan oleh akun Facebook Ianz Mahabbah. Dalam video tersebut tamppak sejumlah orang berdiri berbaris di sebuah aula dan mengucapkan kalimat syahadat.

Dinarasikan bahwa video tersebut merupakan momen jutaan orang China menjadi mualaf. Video tersebut telah dibagikan 2,6 ribu kali.

Baca Juga: Mahfud Usulkan Polsek Tak Lakukan Penyelidikan dan Penyidikan Perkara

"20 juta orang masyarakat China memeluk agama Islam setelah terbukti epidemi corona tidak menyerang umat Islam. Allah menunjukkan kebesaranNya," demikian isi narasinya.

Lantas, benarkah informasi tersebut?

Penjelasan

Dari penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Rabu (19/2/2020), video tersebut diunggah oleh pemilik akun pada 16 Februari. Setelah ditelusuri, video tersebut ternyata sudah pernah diunggah pada 7 November 2019.

Pengunggah video tersebut adalah akun YouTube Ummah Tv dengan judul video 'Masyaallah, ribuan orang pindah agama Islam di Filipina'.

Baca Juga: Dalih Pakai Narkoba karena Depresi, Polisi Sekakmat Lucinta: Alasan Klasik!

Virus Corona Tak Serang Umat Islam, 20 Juta Orang China Jadi Mualaf (ist)
Virus Corona Tak Serang Umat Islam, 20 Juta Orang China Jadi Mualaf (ist)

Video tersebut diunggah jauh sebelum virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China. Virus corona dilaporkan pertama kali terjadi pada Desember 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI