Suara.com - Nasib nahas menimpa warga Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi bernama Muntamah. Perempuan 55 tahun itu harus mendapatkan 60 jahitan akibat luka di kepala usai diserang seekor beruang sepulang dari memanen sawit pada Selasa (18/2/2020).
Dilansir dari Metrojambi.com (jaringan Suara.com), Muntamah menceritakan detik-detik dirinya diserang oleh seekor beruang.
Seperti biasanya, ia baru selesai memanen sawit di kebun miliknya bersama anaknya. Namun sore itu, Muntamah memilih pulang dengan berjalan kaki sendiri sembari membawa dodos (alat memanen sawit).
Sementara sang anak pulang menggunakan sepeda motor sembari membawa buah sawit hasil panen.
Baca Juga: Diterkam Beruang saat Berkebun, Nawandri Tewas Kehabisan Darah
"Saat saya sedang berjalan, tiba-tiba dari semak-semak keluar beruang yang langsung menuju arah saya," ujar Muntamah.
Melihat ada beruang datang, ia mencoba mengusirnya. Namun bukannya pergi, beruang tersebut justru malah menyerang dan melompat ke arah kepala Muntamah.
"Beruangnya cuman satu ekor. Saat itu dia langsung loncat ke kepala, dan saya jatuh entah gimana posisinya. Dia (beruang) sudah di kepala," katanya.
Akibat serangan beruang tersebut, Muntamah mengalami luka serius di kepala. Bahkan jilbab yang dikenakannya sampai koyak dan terlepas serta penuh dengan darah akibat serangan hewan buas itu.
"Beruntung waktu itu pakai kacamata, kalau enggak mungkin luka sudah mata ini kena kukunya," katanya lagi.
Baca Juga: Mayat Perempuan Tertindih Boneka Beruang, Pembunuhnya Ternyata Sang Suami
Saat insiden terjadi, Muntamah sempat terpikir untuk berpura-pura pingsan agar serangan beruang terhenti.
Ia mengaku teringat kejadian yang juga pernah menimpa ibunya sekitar 30 tahun lalu. Di mana sang ibu pernah juga diserang beruang lalu berpura-pura pingsan.
"Saya keingat ibu yang pernah diserang beruang 30 tahun lalu, dan pura-pura pingsan. Saat saya berpura-pura pingsan itulah beruang tersebut pergi," ujarnya.
Setelah beruang pergi, Muntamah lantas ditolong oleh seorang warga bernama Mahmud yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Mahmud langsung menyusul anak Muntamah, Agus yang sudah jauh pergi di depan. Kemudian keduanya membawa Muntamah ke puskesmas.
"Sempat ada yang bilang saya sudah ngggak bisa diselamatkan," imbuh Muntamah.