LRT Jakarta Sepi Penumpang, Jansen PD: Proyek Gagal dan Salah Lokasi

Rabu, 19 Februari 2020 | 10:36 WIB
LRT Jakarta Sepi Penumpang, Jansen PD: Proyek Gagal dan Salah Lokasi
Pengunjung saat mengikuti uji coba kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT), Jakarta, Rabu (29/8). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai kereta LRT Jakarta dengan rute Kelapa Gadung - Rawamangun sebagai proyek gagal. Pasalnya, LRT yang menelan dana pembangunan hingga hampir Rp 6 triliun.

Hal itu disampaikan oleh Jansen melalui akun Twitter miliknya @jansen_jsp. Ia baru menyadari moda transportasi massal tersebut sepi penumpang setelah beberapa kali ke kawasan Kelapa Gading.

"Baru tahu LRT menuju Rawamangun sepi banget ternyata. Menurutku sih ini proyek gagal dan salah lokasi. Apa dulu tidak disurvey ya?" kata Jansen seperti dikutip Suara.com, Rabu (19/2/2020).

Menurut Jansen, Kelapa Gading tidak dilintasi para pekerja komuter seperti dari Bogor, Depok maupun Tangerang. Terlebih, warga di kawasan tersebut mayoritas merupakan warga menengah keatas sehingga dapat dipastikan akan malas menaiki LRT.

Baca Juga: Baku Tembak di Papua Kembali Pecah, 1 Anggota KKB Tewas

Jansen Sitindaon kritisi LRT Jakarta yang sepi penumpang (Twitter/jansen_jsp).
Jansen Sitindaon kritisi LRT Jakarta yang sepi penumpang (Twitter/jansen_jsp).

Tak hanya itu, Jansen juga menyoroti jarak LRT yang sangat pendek. Menurutnya, bila menaiki ojek online dari Kelapa Gading ke Rawamangun hanya membutuhkan waktu 10 menit saja sehingga pembangunan LRT ini merupakan pemborosan.

"LRT Gading-Rawamangun ini ide siapa ya? Ini mercusuar tapi gegabah dan mubazir menurut saya," ungkapnya.

Sepinya penumpang di LRT juga diprediksikan oleh Jansen tidak mampu menutupi biaya operasional harian. Sehingga, LRT harus terus mendapatkan subsidi dari pemerintah DKI Jakarta.

"Jangankan balik modal, membiayai operasional harian aja dari penumpang yang naik tidak mampu. Jadi harus terus disubsidi," ucapnya.

Untuk diketahui, LRT Jakarta yang dibangun sejak pertengahan 2016 mulai dipakai sejak 2018 lalu. Sejak itu, LRT Jakarta beroperasi dengan status uji coba tanpa mengenakan biaya perjalanan.

Baca Juga: Sedang Viral, Mobil Ringsek Akibat Diparkir Bawah Tanah

LRT mulai resmi beroperasi secara komersil pada 1 Desember 2020. Setiap penumpang diwajibkan membayar sebesar Rp 5 ribu untuk sekali perjalanan.

Direktur Utama LRT Jakarta Wijanarko sempat membantah bila LRT Jakarta sepi penumpang. Ia mengklaim jumlah penumpang yang menaiki LRT tiap bulannya terus meningkat.

"Per 17 November 2019 LRT Jakarta telah melayani lebih dari 1.044.457 pelanggan dan terus mengalami peningkatan setiap bulannya," kata Wijanarko dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI