Dihadang Demo Mahasiswa, Gubernur Jateng Tetap Datang ke Diskusi Lingkungan

Rabu, 19 Februari 2020 | 09:07 WIB
Dihadang Demo Mahasiswa, Gubernur Jateng Tetap Datang ke Diskusi Lingkungan
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di "Government Gathering on Good and Green Government", yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),  Senin (18/2/2020). (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walaupun dihadang demonstrasi, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo tetap meluncur ke "Government Gathering on Good and Green Government", yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),  Senin (18/2/2020). Sekitar 100 mahasiswa menggelar demo menyambut kedatangan Ganjar, sementara satu narasumber lainnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memilih melakukan video conference.

Acara tersebut digelar untuk membuka ruang diskusi antara kepala daerah dengan mahasiswa terkait pemerintahan yang bersih dan peduli terhadap lingkungan. Berdasarkan jadwal dan poster yang terpasang, pemimpin daerah yang dipilih untuk sebagai pembicara adalah Anies dan Ganjar.

Badan Eksekutif Mahasiswa UMY menggelar aksinya, setelah mengetahui kampusnya akan menghadirkan Anies dan Ganjar. Rayhan, dari Aliansi UMY Bergerak, dalam keterangannya menyampaikan mengerahkan sekitar 100 mahasiswa dari beberapa universitas untuk berkumpul di depan gedung sportorium, tempat berlangsungnya acara dan mengancam memberikan raport merah pada dua gubernur itu.

"Pemafaatan daya dukung lingkungan tidak akan sempurna jika tidak adanya kerja sama  dari berbagai pihak dalam usaha menjaga dan melestarikan terkhusus masing-masing wilayah  kota, salah satunya ialah DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Tengah. DKI Jakarta merupakan daerah di Indonesia yang banyak memiliki permasalahan  terkait dengan lingkungan hidup dan hampir membelit semua aspek serta dimensi kehidupan masyarakat," katanya.

Baca Juga: Muhammadiyah Protes Sekolahnya Akan Ditutup Ganjar Pranowo karena Bully

Anies Lakukan Video Conference
Mengetahui bakal digeruduk mahasiswa, Anies justru mengurungkan niatnya untuk datang. Dia memilih hanya melakukan video conference dengan peserta seminar dari kantornya di Jakarta.

"Membangun green government itu mengalirkan informasi, karena saat ini telah mengalami transformasi. Selain itu, mengelola lingkungan bisa dilakukan dengan cara mengecilkan residu-residu, misalnya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," kata Anies.

Berbeda dengan Anies, Ganjar justru dengan santai mendatangi acara itu dan membuka dialog hangat dengan mahasiswa. Bahkan, Ganjar mengajak mahasiswa mengisi kursi-kursi kosong di depan yang diperuntukkan bagi dosen dan tamu undangan.

Begitu mereka duduk santai, beberapa pertanyaan pun langsung diluncurkan kepada Ganjar tentang isu PT RUM dan pembangunan Bendungan Bener yang jadi inti mereka menggelar aksi.

"Soal bendungan, benar. Di sana lahan pertaniannya kekurangan air, lantas apa solusinya? Ya, buat bendungan. Persoalannya sekarang adalah harga tanah. Di sini Pemprov berperan agar harga tetap stabil tidak naik terlalu tinggi," katanya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bakal Tutup Sekolah Tempat Terjadinnya Bullying

Sementara untuk PT RUM, yang mengeluarkan bau menyengat, Ganjar menjelaskan, saat ini pabrik tekstil itu telah mencari teknologi agar mesin pengolahannya tidak mengeluarkan aroma menyengat lagi. Mesin berteknologi demikian, kata Ganjar, hanya ada di Eropa.

"Maksimal dua belas bulan mesin itu datang. Persoalannya, di tengah mimpi kita berdikari soal tekstil dan menghadapi kendala seperti ini, akan tetap kita lanjutkan usaha itu atau kita tutup, sementara ada tiga puluh ribu pekerja di sana," katanya.

Diskusi dalam seminar itu pun berlangsung gayeng, dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Bagi mahasiswa yang bertanya, Ganjar pun memberikan hadiah berupa buku.

Di akhir acara, salah satu mahasiswa memberikan map merah berisi beberapa tuntutan mereka terkait isu lingkungan di Jawa Tengah

"Kita perbanyak literasi saja. Jangan sampai hanya berdasar kecerdasan satu alenia yaitu pengetahuan hanya dari sosmed kita bicaranya sampai mana-mana. Untuk map merah ini ya saya pelajari dulu. Tapi kan kanal aduan telah saya buka sangat lebar. Ya sampaikan saja, jangan menumpangi acara orang lain," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI