Masalah kualitas SDM, kata Bambang, merupakan salah satu akar permasalahan utama di hampir semua negara, sehingga memiliki dampak seperti pengangguran, daya saing, produktivitas, pertumbuhan ekonomi sampai kepada kesejahteraan. Namun demikian, penyelesaian permasalahan tersebut, belum dapat diselesaikan, baik secara bertahap maupun komprehensif.
"Hal ini disebabkan karena belum adanya satu persepsi dalam membangun kompetensi antara pemerintah dan industri, " katanya.
Kepada 240 peserta PBK gelombang I yang terdiri dari 16 paket, Bambang menyampaikan empat pesan. Pertama, jangan sampai peserta salah memilih program pelatihan yang akan diikuti.
Kedua, ikuti proses pelatihan secara sungguh-sungguh. Kerjakan apa yang menjadi arahan instruktur. Ketiga, bangun jejaring dengan siapa saja selama di BLK. Keempat, jangan pernah berhenti berlatih dan belajar walaupun pelatihan telah usai.
Baca Juga: Kemnaker Matangkan Penyusunan RPP Bagi Awak Kapal Migran
Ia juga berpesan, agar pelatihan di BLK Kendari tidak hanya dibekali dengan hard- skills tetapi juga yang sangat penting adalah soft-skills, yaitu character building.
"Jangan lupa, di era digitalisasi seperti saat ini, bekerja keras tidaklah cukup. Kerja keras perlu diiringi oleh publikasi yang baik dan masif, " katanya.
Pembukaan PBK, peresmian kantor pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) dan peresmian asrama BLK Kendari, dihadiri oleh Karo Humas Kemnaker, Soes Hindharno; Sesditjen Binalattas, Surya Lukita; Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu dan Forkomimda Sultra.
Sementara itu, mewakili Gubernur Sultra, Asisten I Pemprov Sultra, Saemu Alwi hadir. Ia mengatakan, BLK Kendari telah berperan besar mencetak tenaga-tenaga kerja terampil dan siap pakai, karena dibekali ketrampilan sehingga mudah terserap bursa pasar kerja lokal maupun internasional.
"Alumni BLK Kendari juga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga telah secara langsung berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di daerah ini, " katanya. (*)
Baca Juga: Cegah Korupsi, Kemnaker Gandeng KPK