Ribut Ucapan Kepala BPIP, Ngabalin: Muhammadiyah, NU, MUI Tak Tabayyun

Rabu, 19 Februari 2020 | 08:22 WIB
Ribut Ucapan Kepala BPIP, Ngabalin: Muhammadiyah, NU, MUI Tak Tabayyun
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pernyataan Wasekjen MUI

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain merasa ucapan Kepala BPIP Yudian terkesan menonjolkan peran NU dan Muhammadiyah namun mengabaikan ormas lain.

"Ucapan Yudian Wahyudi nengangkat NU dan Muhammadiyah, tapi seolah mencurigai Ormas Lain, persis ucapan Tito Karnavian yang geger beberapa saat silam," kata Tengku Zul dalam cuitan di Twitter, seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/2/2020).

Ia melanjutkan, "Seperti ada skenario membuat gaduh Umat Beragama, kemudian diralat. Test the Water? Awas Adu Domba. Umat Islam Waspada dan Bersiap".

Baca Juga: Terus Bertambah, Korban Tewas Virus Corona Kini Mencapai 2.000 Orang

Cuitan Tengku Zul soal polemik Agama dan Pancasila. (Twitter/@ustadtengkuzul)
Cuitan Tengku Zul soal polemik Agama dan Pancasila. (Twitter/@ustadtengkuzul)

Tengku Zul juga mengingatkan, tak pernah sekalipun ada organisasi berlandaskan agama melawan Pancasila, sebagai ideologi negara.

"Saya ingatkan sudah 74 tahun merdeka tidak pernah sekalipun Agama melawan Pancasila di NKRI. Justru PKI yang pernah memberontak kerja sama dgn RRC mau ganti Pancasila," ujarnya.

Belakangan, Yudian memberikan klarifikasi setelah pernyataannya dalam dalam wawancaranya dengan detik.com berjudul "Kepala BPIP Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila", yang diterbitkan pada Rabu (12/2/2020) menimbulkan polemik.

Berikut klarifikasi lengkap dari Yudian Wahyudi:

Klarifikasi Kepala BPIP soal agama musuh Pancasila (Twitter/bpipri)
Klarifikasi Kepala BPIP soal agama musuh Pancasila (Twitter/bpipri)

Yang saya maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin. Pancasila itu agamis karena ke-5 sila Pancasila dapat ditemukan dengan mudah dalam Kitab Suci keenam agama yang diakui secara konstitusional oleh NKRI.

Baca Juga: Ashraf Sinclair Dikenal Dermawan, Tetangga Ngaku Kehilangan

Namun pada kenyataannya, Pancasila sering dihadap-hadapkan dengan agama oleh orang-orang tertentu yang memiliki pemahamam sempit dan ekstrim, padahal mereka itu minoritas (yang mengklaim mayoritas). Dalam konteks ini;ah 'agama' dapat menjadi musuh terbesar karena mayoritas bahkan setiap orang, beragama, padahal Pancasila dan agama tidak bertentangan bahkan saling mendukung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI