Suara.com - Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta melakukan kerja sama untuk pengembangan bisnis. PT Lintas Rel Terpadu (LRT) menggandeng Bank DKI untuk kerja sama bidang keuangan dan pembayaran penumpang.
Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid menjelaskan pihaknya akan membantu mengelola keuangan dengan menggunakan produk bank DKI. Perusahaan plat merah ini akan mendorong penggunaan transaksi nontunai bagi pelanggan dan manajemen keuangan di lingkup LRT.
"Kesepakatan ini juga mencakup penempatan dana, payroll, serta fasilitas kredit dan korporasi," ujar Babay dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com, Rabu (16/2/2020).
Tak hanya bagi pelanggan, Babay menyebut karyawan LRT juga memiliki akses ke berbagai produk dan layanan perbankan dari Bank DKI. Penyaluran kredit konsumtif juga bisa diakses karena pihaknya sudah menggelontorkan kredit sebesar Rp 10,2 triliun.
Baca Juga: Eks Staf Ahok soal Polemik LRT dan Monas: Gubernur Sekarang Kurang Dengar
"Per Desember 2019, Bank DKI telah menyalurkan kredit multi guna sebesar Rp 10,2 triliun," katanya.
Sejak beroperasi secara komersil pada 2 Desember 2019 lalu, pembayaran untuk menaiki LRT sudah berlaku secara non tunai. JakCard dan JakLingko milik Bank DKI juga bisa digunakan.
"Kami berharap dengan terus membangun Sinergi BUMD DKI, dapat berdampak positif terhadap pengembangan bisnis dari masing-masing BUMD, termasuk Bank DKI," imbuh dia.