Cerita Tim Lima KBRI Beijing Masuk ke Wuhan untuk Evakuasi WNI

Rabu, 19 Februari 2020 | 06:05 WIB
Cerita Tim Lima KBRI Beijing Masuk ke Wuhan untuk Evakuasi WNI
Staf medis memindahkan pasien di rumah sakait Jinyintan, tempat para penderita pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru dirawat, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 20/1/2020. (ANTARA/REUTERS/Darley Shen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Petugas medis beda memasuki ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (18/2).  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petugas medis beda memasuki ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (18/2). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Tak sempat beristirahat lama, tim yang disebut "Tim Lima" ini langsung bergerak menuju Wuhan, Hubei.

Rencana awal mereka akan masuk ke Wuhan dari Provinsi Hunan dengan menggunakan mobil, namun sesampainya di pintu perbatasan Hubei ternyata mereka harus berganti mobil dengan alasan keamanan.

"Di situ kami bernegosiasi lalu ternyata kami tidak bisa menggunakan mobil dari provinsi Hunan masuk ke Wuhan. Jadi kita harus ke perbatasan saja, sampai perbatasan kita ada check poin kita harus pindah mobil, naik mobil dari provinsi Hubei ke kota Wuhan sekitar 5 jam," terangnya.

Sesampainya di Wuhan, mereka yang sudah berkoordinasi dengan setiap ranting kelompok mahasiswa di Wuhan sudah diinstruksikan untuk berkumpul di Bandara Internasional Tianhe Wuhan pada tanggal 1 Februari, sore.

Baca Juga: Jika Sudah Ditemukan, BPOM Akan Percepat Izin Edar Vaksin Corona Covid-19

"Kita tetapkan pada tanggal 1 itu sore hari harus kumpul semua di Bandara, karena persiapan untuk berangkat malam harinya," lanjut Arianto.

Tim Lima mengaku sedikit kewalahan sebab ratusan WNI tersebut tersebar di 9 kota di Provinsi Hubei sehingga saling tunggu-menunggu di bandara.

"Tantangan terberat adalah mahasiswa kita tersebar tidak hanya di kota Wuhan, di Wuhan ada 100-an mahasiswa, lainnya ada di 9 titik," lanjutnya.

Sementara tim evakuasi lain terus berkoordinasi dengan otoritas China untuk memberi lampu hijau agar pesawat Pesawat Batik Air Airbus 330-300 yang digunakan untuk evakuasi tetap bisa mendapatkan izin pendaratan.

Akhirnya, pesawat yang dikemudikan oleh Pilot Kapten Destyo Usodo itu sukses mendarat di Bandara Internasional Tianhe Wuhan sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Baca Juga: Bahas Virus Corona, Menlu Se-ASEAN akan Berkumpul di Laos

Di dalam pesawat itu sudah terdapat 18 kru Batik Air, 3 perwakilan Kemenkes, 3 perwakilan Kemenlu, 8 perwakilan tim Kesehatan TNI, dan 10 anggota pengamanan TNI yang sudah bersiap menjemput 238 WNI bersama 5 orang Tim Lima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI