Buat Program Mubalig Bersertifikat, Menag: Bagi yang Mau

Rabu, 19 Februari 2020 | 00:00 WIB
Buat Program Mubalig Bersertifikat, Menag: Bagi yang Mau
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pihaknya mimiliki program mubalig bersertifikat pada tahun 2020. Mubalig yang tertarik dengan program ini nantinya bakal mendapat bimbingan teknis (Bimtek) terkait pemahaman wawasan kebangsaan.

Fachrul mengatakan pihakya sudah melakukan pembahasan dan telah diputiskan dalam rapat kabinet yang dipimpin langusung oleh Wakil Presiden Maruf Amin beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Fachrul menegaskan hal itu bukan suatu yang memaksa untuk para Mubalig mengikuti agar mendapatkan sertifikat dari Kemenag.

"Ya, jadi mudah-mudahan saya kira dalam beberapa bulan ke depan ini bisa dilaksanakan. Kembali saya garis bawahi, bagi yang mau, bagi yang enggak, enggak masalah," ungkap Fachrul di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).

Baca Juga: Virus Corona Disebut Bisa Sembuh Lewat Rukiah, Menag: Tanya Pak Menkes Saja

Hal senada turut disampaikan, Sekretaris Ditjen Binmas Islam, Tarmizi Tohor. Tarmizi mengatakan program ini dibuat untuk meningkatkan wawasan kebangsaan.

"Sertifikasi ada UU nya, ada lembaganya. Ini namanya Bimtek, (ada) peningkatan kompetensi Mubalig, terutama di bidang wawasan kebangsaan. Nanti setelah mereka Bimtek, mereka dikasihkan sertifikat. Jadi bukan sertifikasi mubaligh, tapi mubaligh bersertifikat," tambah Tarmizi.

Menurut Tarmizi, program tersebut hanya untuk mendapatkan pemahaman terkait wawasan kebangsaan. Namun, bukan hanya paham di bidang agama.

"Semua ustaz paham dengan zakat, tapi tentang kenegaraan kan mereka tau enggak keterkaitan dengan Undang-Undangnya. Nah seperti itulah contohnya," ucap Tarmizi

Maka itu, Kementerian Agama akan menyiapkan 100 mubalig disetiap provinsi untuk mengikuti program awal ini. Rencana program tersebut dapat dilaksanakan sebelum masuknya bulan suci Ramadan.

Baca Juga: Menag Pastikan Posisi Dirjen Bimas Katolik Bakal Diisi Orang yang Sesuai

"Paling-paling sebelum ramadhan sudah terlaksana," tutup Tarmizi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI