Pernyataannya Tuai Polemik, DPR Minta Kepala BPIP Tak Lagi Bicara ke Media

Selasa, 18 Februari 2020 | 21:15 WIB
Pernyataannya Tuai Polemik, DPR Minta Kepala BPIP Tak Lagi Bicara ke Media
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi II DPR RI Johan Budi meyarankan Ketua Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi agar tidak lagi berbicara panjang lebar kepada media, menyusul pernyataan kontroverisal Yudian mengenai "Agama musuh terbesar Pancasila".

Johan meminta agar Yudian dapat lebih fokus membantu Presiden Jokowi dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila ketimbang menjelaskan banyak terkait tugasnya di BPIP kepada media.

"Saya menyarankan Pak Yudian fokus saja kepada tugas kepala BPIP dan tidak lagi bicara dengan media. Karena kalau bicara dengan media, lebih banyak mudaratnya, pak. Bapak wakilkan saja, tadi kan Bapak mengakui bahwa karena terbiasa dengan dunia kampus sehingga bicara dengan media memang harus lebih memahami soal konteks, pak," kata Johan dalam rapat dengar pendapat dengan BPIP di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Mendapat masukan dari Johan Budi, Yudian dalam rapat tersebut kemudian menyampaikan pendapatnya. Yudian berjanji tidak akan membuat pernyataan, apalagi sampai membuat polemik.

Baca Juga: Sosialisasi Pancasila ke Milenial, BPIP Pakai TikTok dan Gandeng Selebritas

"Sudah disampaikan bapak tadi supaya disetop, ya saya berjanji ini. Jadi tidak akan ada lagi nanti kontroversi saya sebagai pribadi, yang itu atas nama BPIP. Mungkin kalau saya nguji disertasi itu terbatas di ruang, insyaAllah seperti itu. Makasih, pak," ujar Yudian.

Sebelumnya, terkait pernyataan "Agama musuh terbesar Pancasila", Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meluruskan bila ucapannya tersebut semestinya harus dipahami secara utuh.

Menurut Yudian, anggapan sejumlah pihak kalau dirinya tak memahami Pancasila karena menyebut agama jadi musuh terbesar ideologi bangsa tersebut tidaklah benar. Menurutnya, agama dan Pancasila justru saling berhubungan.

Pancasila mempunyai sifat agamis dan nilai yang terkandung dalam tiap sila pun bisa ditemukan di kitab suci enam agama di Indonesia. Namun sayangnya Pancasila sering dihadapkan dengan agama oleh pihak-pihak yang memiliki pemahaman sempit dan ekstrem.

Hal itulah yang akhirnya membuat agama jadi musuh terbesar Pancasila. Sebab pihak-pihak tertentu mempertentangkan keduanya demi kepentingan mereka.

Baca Juga: BPIP Gandeng KPK untuk Kampanyekan Nilai-nilai Pancasila

"Maksud saya, musuh Pancasila adalah minoritas yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas umat beragama padahal mereka itu minoritas tapi mengklaim sebagai mayoritas," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI