Cerita Menlu Retno Tak Tidur 2 Malam saat Evakuasi WNI di Wuhan

Selasa, 18 Februari 2020 | 18:31 WIB
Cerita Menlu Retno Tak Tidur 2 Malam saat Evakuasi WNI di Wuhan
Menlu Retno Marsudi. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengakui tidak tidur dua hari selama proses evakuasi ratusan WNI dari Wuhan, Hubei, China—episentrum virus corona COVID-19—pada awal bulan Februari 2020.

Retno mengaku sulit tidur sebab dirinya harus terus berkoordinasi dengan Arianto Surojo, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Beijing, yang terus mengumpulkan WNI di Hubei ke Kota Wuhan untuk dievakuasi.

"Waktu itu 2 malam berturut-turut hampir tidak tidur. Mulai dari tanggal 31 Januari, saya dan Pak Ari selalu berkomunikasi melalui pesan teks,” kata Retno, Selasa (18/2/2020).

Hampir setiap waktu Retno mengontak Ari untuk menanyakan perkembangan evakuasi WNI di Wuhan.

Baca Juga: Cerita Pilot yang Evakuasi WNI di Wuhan: Kertas Bertulis Ayo Mulih Rek!

“Ri lu gerak ke mana? Bu, saya sampai di sini. Ri, tim lengkap? Lengkap Bu. Begitu masuk perbatasan  Pak Ari kontak, bu kami tim sudah masuk ke  perbatasan,” kata Retno menirukan percakapannya dengan Ari.

Retno kemudian mencoba menghubungi 238 WNI yang akan dievakuasi saat mereka masuk ke perbatasan, untuk memberikan semangat.

"'Jadi kemudian saya telepon untuk menyemangati. Mereka harus semangat, kalau semangatnya tinggi Insya Allah mereka juga sehat untuk dilakukan evakuasi," lanjutnya.

Selesai berkomunikasi dengan Wuhan, Retno langsung mengalihkan koordinasi ke tim evakuasi yang tengah berada di pesawat Batik Air.

"Pesawat sampai di mana, mendarat dan sebagainya sampai kepada pergerakan setiap titik. Saya ingat waktu pergerakan pertama dari LZ (landing zone) paling pagi jam 9. Kami kontak, LZ sudah jalan belum? Sudah dan sebagainya," ucapnya.

Baca Juga: 3 WNI Positif Corona, Menlu Intensifkan Koordinasi untuk Lakukan Evakuasi

Dari proses ini, Retno mengaku bersyukur evakuasi bisa berjalan lancar dan WNI berhasil mendarat selamat di Natuna, tanpa ada yang terjangkit virus corona COVID-19.

"Pendidikan diplomat pada masa lalu hanya penuh dengan negosiasi dan sebagainya. Sekarang kurikulumnya sudah dilengkapi ilmu yang evakuasi warga negara," kata Retno.

REKOMENDASI

TERKINI