Suara.com - Setelah ikut terlibat misi mengevakuasi 238 Warga Negara Indonesia dari Wuhan, Hubei, China, pesawat Batik Air Airbus 330-300 sudah bisa kembali digunakan untuk penerbangan komersial.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menegaskan bahwa pesawat tersebut juga ikut diobservasi di Batam, Kepulauan Riau selama 14 hari dengan prosedur sterilisasi yang sesuai standar WHO dan Kementerian Kesehatan.
"Pesawat sudah selesai menjalani sterilisasi yang dilakukan di pusat perawatan pesawat di Batam Aero Technic dan dinyatakan steril untuk laik terbang (airworthy for flight)," kata Danang saat ditemui di Kemenlu, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
Langkah-langkah mitigasi tersebut merupakan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu:
Baca Juga: Menhub Akhirnya Blak-blakan Alasan Pilih Batik Air Jemput WNI di Wuhan
- Pesawat diparkir pada area yang berjauhan dengan pesawat yang lain (isolated area)
- Pesawat dalam kondisi kosong (tanpa kru dan penumpang), hanya ada petugas yang akan melakukan kegiatan disinfeksi/dekontaminasi, dan petugas menggunakan alat pelindung diri lengkap
- Bagian pesawat utama yang akan dilakukan disinfeksi adalah kabin dan kargo/bagasi
- Setelah semua petugas dan peralatan disiapkan maka dilakukan kegiatan disinfeksi dengan menggunakan dry fogger yang diisi dengan bahan disinfektan khusus (netbiokem)
- Butiran uap dari alat fogger tersebut diharapkan dapat melingkupi (cover) seluruh area yang ada dalam kabin dan bagian kargo
- Setelah itu diamkan selama minimal 10 menit (contact time minimal)
- Setelah contact time berakhir, maka pada area (tempat duduk) yang ditempati penumpang terjangkit atau terpapar dilakukan usapan dengan menggunakan lap pendekontaminasi kering (fibertect) untuk memastikan bebas dari residu hama/kuman
- Pada bagian permukaan luar pesawat dilakukan disinfeksi dengan penyemprotan (menggunakan sprayer)