Suara.com - Pemerintah Indonesia masih memberi opsi untuk memulangkan anak-anak WNI eks kombatan ISIS ke Tanah Air. Meski demikian, pemerintah juga belum memutuskan kapan pemulangan anak-anak tersebut.
"Pasti saatnya diputuskan dong. Sekarang kan masih didata ada benar tidak tuh anak-anak," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD di Kompleks Kepresidenan, Selasa (18/2/2020).
Meski demikian, proses pemulangan tersebut juga belum dijelaskan secara rinci. Mahfud sedikit berseloroh jika kepulangan bisa ditempuh menggunakan becak dan sepeda.
"Bisa naik pesawat, bisa naik perahu kalau cara pulang. Kok cara pulang kamu tanya. Naik sepeda bisa dari camp ke bandara naik sepeda, naik becak, terus naik pesawat, kalau cara pulang ya," sambungnya.
Baca Juga: ISIS Eks WNI Nekat Balik ke Indonesia, Kabaharkam Polri: Tindak Tegas!
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sepakat untuk tidak memulangkan ratusan eks kombatan ISIS yang berada di kawasan Timur Tengah. Langkah tersebut diambil mengingat pemerintah tak mau jika eks kombatan tersebut menjadi virus baru di tengah-tengah masyarakat.
Meski ogah mereka Tanah Air, pemerintah tetap melakukan verifikasi dan pendataan. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui status kewarganegaraan ratusan teroris pelintas batas tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pemerintah masih membuka peluang untuk mereka yang masih dalam kategori anak di bawah umur. Khususnya, mereka yang sudah yatim piatu.
"Dari identifikasi dan verifikasi ini nanti akan kelihatan. Kami memang masih memberikan peluang untuk yang yatim, yatim piatu yang ada berada pada posisi anak-anak," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Keputusan Tolak Eks ISIS Dianggap Buru-buru dan 4 Berita Populer Lain