Suara.com - Siapa bilang perdagangan binatang liar di China bakal hilang akibat virus corona? Buktinya penjual hewan liar yang tak lazim dikonsumsi di China baru-baru ini mengaku akan kembali berbisnis.
Dilansir dari World of Buzz, penjual binatang liar di China mengatakan bahwa jika tiba waktunya wabah virus corona sudah usai, mereka akan kembali berjualan hewan liar seperi biasanya.
Salah satu penjual binatang liar mengatakan pada Reuters bahwa ia kini menyimpan daging binatang liar di lemari pembeku, jadi saat wabah virus corona selesai, ia bisa langsung menjual daging tersebut.
Penjual ini mengaku menyimpan beberapa potong daging buaya dan rusa.
Baca Juga: Ada Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona di Palembang
Sementara penjual daging binatang liar yang lain mengaku menyimpan daging anjing, kera, dan merak.
BACA JUGA: Pasangan Lansia Kena Virus Corona, Video Suami Suapi Istrinya Bikin Terharu
Alasan utama para pedagang daging binatang liar masih nekat akan berjualan kembali adalah karena memang masih banyak peminatnya.
Mengonsumsi daging binatang liar di China disebut menjadi simbol kesehatan dan kekayaan.
Update Corona Covid-19: 73.332 Terinfeksi, 12.712 Dinyatakan Sembuh
Baca Juga: Update Corona Covid-19: 73.332 Terinfeksi, 12.712 Dinyatakan Sembuh
Jumlah kasus virus corona Covid-19 masih terus mengalami kenaikan, baik dari jumlah korban yang terinfeksi maupun korban meninggal. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini pun semakin menyebar ke beberapa negara lainnya.
Dikutip dari worldometers.info, hingga berita ini dibuat, tercatat ada 73.332 kasus Covid-19 di seluruh dunia, dan 12.712 di antaranya dinyatakan telah berhasil sembuh. Sementara itu, masih ada 58.747 pasien yang terinfeksi, dengan 11.795 di antaranya masih dalam kondisi serius atau kritis.
Di China sendiri dilaporkan bertambah 1.888 kasus baru, menambah total mencapai 72.436 kasus. Berita baiknya, belum ada kasus baru ditemukan di negara lain, selain di 29 negara yang telah dilaporkan sebelumnya.
Sementara itu, di kapal pesiar internasional Diamond Princess yang kini dilaporkan telah merapat di pelabuhan Yokohama, Jepang, sebanyak 454 penumpang ditemukan positif Covid-19 dan sedang menjalani karantina selama 14 hari di Jepang.
Sejumlah 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi awak kapal di Diamond Princess dinyatakan seluruhnya negatif Covid-19. Akan tetapi mereka tetap ikut dikarantina selama 14 hari sesuai regulasi otoritas pemerintah Jepang.
"Alhamdulillah, WNI kita negatif semua tidak ada yang terinfeksi, tapi harus tetap dikarantina karena kebijakan dari otoritas Jepang seperti itu," kata Achmad Yurianto, Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).