Tidak Ada Kapok-kapoknya! Pedagang Hewan Liar di China Siap Jualan Lagi

Dany Garjito Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2020 | 10:14 WIB
Tidak Ada Kapok-kapoknya! Pedagang Hewan Liar di China Siap Jualan Lagi
Ilustrasi penjual daging. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa bilang perdagangan binatang liar di China bakal hilang akibat virus corona? Buktinya penjual hewan liar yang tak lazim dikonsumsi di China baru-baru ini mengaku akan kembali berbisnis.

Dilansir dari World of Buzz, penjual binatang liar di China mengatakan bahwa jika tiba waktunya wabah virus corona sudah usai, mereka akan kembali berjualan hewan liar seperi biasanya.

Salah satu penjual binatang liar mengatakan pada Reuters bahwa ia kini menyimpan daging binatang liar di lemari pembeku, jadi saat wabah virus corona selesai, ia bisa langsung menjual daging tersebut.

Penjual ini mengaku menyimpan beberapa potong daging buaya dan rusa.

Baca Juga: Ada Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona di Palembang

Sementara penjual daging binatang liar yang lain mengaku menyimpan daging anjing, kera, dan merak.

Viral video pasangan lansia pasien virus corona (twitter)
Viral video pasangan lansia pasien virus corona (twitter)

BACA JUGA: Pasangan Lansia Kena Virus Corona, Video Suami Suapi Istrinya Bikin Terharu

Alasan utama para pedagang daging binatang liar masih nekat akan berjualan kembali adalah karena memang masih banyak peminatnya.

Mengonsumsi daging binatang liar di China disebut menjadi simbol kesehatan dan kekayaan.

Update Corona Covid-19: 73.332 Terinfeksi, 12.712 Dinyatakan Sembuh

Baca Juga: Update Corona Covid-19: 73.332 Terinfeksi, 12.712 Dinyatakan Sembuh

Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)

Jumlah kasus virus corona Covid-19 masih terus mengalami kenaikan, baik dari jumlah korban yang terinfeksi maupun korban meninggal. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini pun semakin menyebar ke beberapa negara lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI