Faktor-faktor ini menciptakan "badai sempurna" untuk limbah yang bocor ke laut sekitarnya, kata para pakar konservasi.
Selain itu, setelah China melarang impor limbah plastik pada awal 2018, eksportir besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa memindahkan pengiriman mereka ke negara-negara Asia lain.
Selain mengganggu pariwisata, industri perikanan dan perkapalan, limbah plastik bisa merusak biota laut dan masuk pada rantai makanan manusia, menurut para pakar lingkungan.
Schuldt mendesak Malaysia dan pemerintah Asia lainnya merevisi aturan dan membatasi penggunaan plastik sekali pakai.
Baca Juga: Kantong Plastik Sekali Pakai Bakal Dilarang, Apa Kata Pedagang Pasar?
Dia meminta pemerintah Malaysia bekerjasama dengan kalangan industri dan aktivis lingkungan untuk mendorong perusahaan menggunakan lebih sedikit plasti kemasan dan mendanai skema daur ulang, seperti yang dilakukan lebih dari 30 negara lain, termasuk beberapa negara di Asia.
Kementerian lingkungan Malaysia menolak berkomentar.
Tahun lalu, pemerintah meluncurkan Pakta Plastik Malaysia untuk memulai wacana publik tentang cara daur ulang, kata Schuldt.
Sampah di Malaysia yang biasanya terkumpul di tempat pembuangan akhir (TPA) bisa hanyut ke laut karena cuaca ekstrem.
Menurut Schuldt perlu kampanye untuk mendorong warga Malaysia agar terbiasa memisahkan limbah dan memanfaatkannya dengan metode daur ulang.
Baca Juga: Pedagang Pasar Jakarta Dilarang Pakai Kantong Plastik Mulai Juli 2020
Sumber: Kantor Berita Anadolu