"Jadi dia menjaga simbol partisipasi kelompok Islam di dalam pemerintahan dan itu yang harus beliau jaga gitu. Jadi gak usah terlalu terlibat teknis pemerintahan tapi dia jaga bahwa ada harmoni di antara pemerintahan ini dengan masyarakat secara umum dan khususnya kalangan santri dan kalangan Islam," ujar Fahri.
Diketahui, Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional dalam 100 Hari Jokowi – Maruf Amin”.
Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi lebih besar kalau diperbandingkan tingkat kepuasan terhadap wakilnya Maruf Amin.
Berdasar hasil survei Indo Barometer, sebanyak 70,1 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja Jokowi.
Baca Juga: Moeldoko Semangat Bicara Survei Jokowi, Irit Komentar Maruf Amin Jeblok
Angka tersebut meningkat kalau diperbandingkan dengan survei tahun 2015, yang mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi hanya mencapai angka 57,5 persen.
Sementara itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Maruf Amin mencapai angka 49,6 persen. Angka tersebut lebih kecil ketimbang hasil survei tahun 2015.
Kala itu, saat Jusuf Kalla masih menjadi wapres, tingkat kepuasan masyarakat mencapai angka 53,3 persen.
Sedangkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) Jokowi – Maruf Amin secara keseluruhan mencapai angka 54,4 persen.
Angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja menteri sedikit lebih besar ketimbang kepuasan masyarakat terhadap Maruf Amin.
Baca Juga: Istana Wapres Bantah Kepuasan Publik ke Maruf Amin Jeblok: Tidak Penting