Suara.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) telah menyerahkan data Amnesty International Australia bersama aktivis dan pengacara HAM Veronica Koman kepada Menkopolhukam Mahfud MD, Senin (17/2/2020) hari ini.
Data tersebut berisi nama-nama rakyat Papua yang menjadi tahan politik dan warga sipil Papua yang tewas karena konflik bersenjata dengan TNI - Polri. Perwakilan BEM UI menyerahkannya saat Mahfud menjadi pembicara di Balai Purnomo Prawiro UI pagi ini.
"Betul, datanya sudah diserahkan. Juga data korban tewas Nduga," kata Veronica Koman kepada Suara.com, Senin (17/2/2020).
Veronica Koman mengapresiasi langkah BEM UI yang telah menyerahkan data tersebut. Menurutnya, ini adalah langkah baik dalam menyikapi pemerintah yang abai dalam permasalahan HAM.
Baca Juga: Sampah Kiriman Penuhi Aliran Sungai Di Jaksel
"Ini inisiatif yang keren. Mahasiswa yang kritis tentu tidak tinggal diam melihat pemerintah mengabaikan informasi pelanggaran HAM," sambungnya.
Dalam unggahan Twitter pribadinya, Veronica turut mengunggah sejumlah foto saat perwakilan BEM UI menyerahkan data tersebut. Mereka juga tampak berfoto bersama Mahfud yang terlihat memegang data itu.
"BEM Universitas Indonesia @BEMUI_Official berhasil menyerahkan data tapol makar Papua dan korban tewas Nduga ke Menkopolhukam pagi ini di UI," cuit Veronica dalam akun pribadinya @VeronicaKoman.
Veronica menyebut, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk berbicara jika belum menerima data. Disebutkan, Mahfud juga berjanji akan menindaklanjutinya.
"Tidak ada lagi alasan pemerintah belum terima datanya. Menko berjanji akan menindaklanjuti data. Terima kasih, BEM UI!!" tambahnya.
Baca Juga: Klarifikasi Diksi 'Sampah', Mahfud MD Sebut Pernyataannya Disalahtafsirkan