Meski Gagal, Perburuan Buaya Berkalung Ban di Palu Kembali Dilanjutkan

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 17 Februari 2020 | 09:28 WIB
Meski Gagal, Perburuan Buaya Berkalung Ban di Palu Kembali Dilanjutkan
Seekor buaya liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/1/2020). (Antara Foto / Basri Marzuki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim satgas khusus yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang beranggotakan sejumlah personil dari BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Polairud Polda Sulteng dan dibantu dua ahli buaya dari Australia terus melanjutkan perburuan seekor buaya liar berkalung ban di Sungai Palu.

"Kami tetap memburu sampai buaya itu berhasil ditangkap," kata Ketua Tim Satgas BKSDA Sulteng, Haruna di Palu, Senin (17/2).

Haruna yang sebelumnya sempat bertugas di Balai Besar Taman Nasional (TNLL) selama beberapa tahun tersebut mengatakan, sebenarnya buaya berkalung ban yang diburu beberapa hari terakhir ini, pada Minggu dinihari nyaris tertangkap.

Buaya tersebut lepas dari jeratan dan upaya untuk kembali menangkapnya terus dilakukan.

Baca Juga: Drama Penyelamatan Buaya Berkalung Ban Hingga Dini Hari, Namun Gagal

"Kita baru akan hentikan pencarian sampai buaya yang menjadi target operasi itu bisa ditangkap," kata dia.

Penangkapan buaya liar di Sungai Palu semata-mata hanya untuk melepaskan ban motor yang terlilit dileher buaya.

Semakin lama, kata Haruna, buaya itu semakin besar dan jika ban dilehernya tidak dilepaskan, tidak menutup kemungkinan buaya liar tersebut mati.

Karena itu, tim satgas bersama dua ahli buaya dari Australia terus berupaya keras untuk segera menangkapnya dan mengeluarkan ban yang ada dileharnya.

Setelah ban berhasil dilepas dari leher biaya, maka selanjutkan akan dikembalikan ke habitatnya.

Baca Juga: Bikin Takut Warga, Buaya yang Muncul di Sungai Brantas Akhirnya Ditangkap

"Target kita melepaskan ban dan sesudah itu akan dilepaskan kembali ke Sungai Palu," kata Haruna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI