Menurutnya apabila komisi tersebut selesai menjalankan tugasnya untuk mengungkap kebenaran, maka proses penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu bisa dilanjutkan dengan cara mendiskusikan makna dan jalan keadilannya.
"Sayangnya, Jokowi justru mengurungkan niatnya pada periode II ini, dengan alasan prioritas kepemimpinanya adalah pemajuan ekonomi-kesejahteraan dan penguatan SDM. Lalu kapan janji penuntasan bidang HAM akan dipenuhi? Sedangkan Jokowi sudah memasuki periode II," ujarnya.
Hendardi juga menyoroti soal penanganan beragam kasus intoleransi. Komitmen yang ditunjukan Jokowi hanya sebatas menjustifikasi tindakan politiknya dengan menunjuk sejumlah menteri yang dianggapnya memiliki kecakapan penanganan intolernasi.
Padahal dalam realitanya, sejumlah menteri dan kepala lembaga atau badan itu tidak memiliki agenda terpadu dan mendasar dalam menangani beragam kasus intoleransi. Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya kasus intoleransi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: Jokowi Dilarang ke Kediri karena Mitos Lengser, Begini Kata Roy Suryo
"Kepemimpinan Jokowi-Maruf belum genap satu tahun. Jokowi masih punya waktu dan mesti menjawab harapan publik yang setia memberikan dukungan pada periode II dan percaya bahwa janji penuntasan pelanggaran HAM dan intoleransi akan ditunaikan pada periode II ini," imbuh dia.
Untuk diketahui, sebuah wawancara ekslusif dengan Jokowi ditampilkan oleh BBC.com pada Jumat (14/2/2020). Dalam tayangannya, Jokowi ditanya seberapa besar fokus kerjanya kepada situasi hak asasi manusia (HAM), lingkungan, dan demokrasi di samping soal ekonomi dan angka pengangguran.
Saat itu Jokowi menjawab bahwa dalam periode pertama ia fokus kepada pembangunan infrastrukur. Kemudian pada periode kedua kepemimpinannya ia fokus kepada pembangunan SDM.
Akan tetapi untuk soal lain, ia menyebut nanti akan dikerjakan. Hal itu dikatakannya lantaran cara kerjanya yang dipilih yakni untuk fokus pada satu program kerja utamanya.
"Periode pertama saya fokus di infrastruktur periode kedua kita fokus kepada pembangunan sumber daya manusia mungkin nanti setelah itu lingkungan, inovasi, kemudian hak asasi manusia," kata Jokowi.
Baca Juga: Benarkah Jokowi Langsung Lengser Setelah Datang ke Kediri?
"Kenapa tidak? Tapi enggak bisa semuanya dikerjakan, bukan tidak mau tetapi saya memang senang kerja fokus, saya senang kerja prioritas," pungkasnya.