Tariannya unik, gabungan dari langkah-langkah TNI yang dipadukan dengan gaya kekinian anak muda. Apalagi digerakkan dengan penuh canda tawa, bahagia.
Cinta lokasi
Meski tampak sangat kompak saat berada di hanggar, sejatinya kebanyakan dari mereka baru saling berkenalan.
Ratusan pelajar yang berkumpul di dalam hanggar itu berasal dari perguruan tinggi yang berbeda-beda. Di Indonesia pun, mereka berasal dari daerah yang berlainan.
Baca Juga: Diobservasi di Natuna, Ini Aktivitas Mahasiswa Asal Bogor Sehari-hari
Jadi, memang banyak yang baru saling mengenal di Hanggar Raden Sadjad.
Kalau saja tidak dibumbui kengerian virus corona yang oleh WHO kemudian disebut COVID-19, hanggar itu sudah menyerupai acara kemah pelajar antarsekolah. Saling berkenalan, ada waktunya berkumpul, makan, beraktivitas bersama-sama.
Tidak heran juga bila ada yang saling jatuh hati, selama masa karantina.
"Kalau yang cinta lokasi, banyak...," kata Virni, warga Jakarta yang ikut diobservasi.
Virni sendiri sudah seperti "ibunya anak-anak" di hanggar itu. Dia lebih dewasa, karena memang sudah menikah. Di China pun, ia menemani suami yang sedang menempuh pendidikan.
Baca Juga: Sempat Dikarantina di Natuna, Ini Cerita Warga Sleman Sekembali dari Wuhan
Sebagai "ibunya anak-anak", Virni menjadi tempat curahan hati para WNI dari Wuhan itu, termasuk mereka yang sedang jatuh cinta.