Bagaimana tidak, mereka yang selama ini tinggal di Wuhan, kemudian bersama-sama selama 14 hari hidup di dalam hanggar. Makan, tidur, belajar, hingga olahraga, semuanya dilakukan bersama-sama.
Hanggar Lanud Raden Sadjad, berbentuk seperti gudang besar. Luasnya hampir sama dengan satu lapangan sepak bola.
Di dalamnya didirikan sekitar lima tenda besar untuk tempat beristirahat WNI dari Wuhan yang harus menjalani masa observasi.
Di sanalah mereka hidup bersama dalam 14 hari terakhir, sebelum akhirnya meninggalkan Natuna, pada Sabtu (15/2).
Baca Juga: Diobservasi di Natuna, Ini Aktivitas Mahasiswa Asal Bogor Sehari-hari
Sebagian besar WNI yang selama ini tinggal di Wuhan itu adalah mahasiswa dan pelajar, dalam usia belasan hingga awal 20-an.
Tidak heran, mereka mampu mengubah rasa kecemasan menjadi keceriaan, karena dihabiskan bersama teman.
Layaknya remaja, mereka memiliki kreativitas dan cara-cara unik untuk melepaskan rasa jenuh selama berada di lokasi observasi. Menari, satu di antaranya.
Bahkan, mereka menciptakan tarian bersama dengan TNI yang bertugas menjaga lokasi tersebut.
Karena itu ada pula masanya, tim gabungan menantang mereka untuk lomba menari. Hadiahnya? kaus loreng khas TNI.
Baca Juga: Sempat Dikarantina di Natuna, Ini Cerita Warga Sleman Sekembali dari Wuhan
Tak sungkan dan tanpa malu, mereka memeragakan tarian itu, saat perpisahan, sebelum memasuki pesawat menuju Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.