Suara.com - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengklaim redahnya penyebaran virus corona di negara lain karena 'pengorbanan' mereka yang berdedikasi menjaga status keamanan dan kesehatan global.
Pernyataan ini disampaikan, seusai temuan korban di Paris, Perancis. Seorang turis di negara tersebut menjadi korban yang pertama kali ditemukan di Eropa karena wabah virus corona Covid-19.
Dikutip dari News Sky, Senin (16/12/2020), Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, ada 1.662 orang yang meninggal karena virus corona.
"Ini adalah penyakit dengan tingkat infeksi mematikan. Jadi kami melakukan pengorbanan untuk menjaga keamanan global," ungkap Wang.
Baca Juga: Satu Ginjal Diangkat, Vidi Aldiano Belum Terbebas dari Kanker
Ia pun mengatakan, Beijing menerapkan kebijakan tersebut berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan.
"Jumlah orang yang meninggal meningkat 15 hari terakhir. Namun, kasus infeksi menurun selama 12 hari. Bukankah itu bagus?" tanyanya.
Sementara itu, mayoritas korban meninggal akibat virus corona di temukan di China, sedangkan empat kasus berada di Hong Kong, Filipina, Jepang dan Perancis.
Sebelumnya, otoritas China memilih mengisolasi Kota Wuhan dan kota lainnya, sebagai lokasi penyebaran virus mematikan tersebut. Tindakan ini menyebabkan 60 juta orang terkarantina.
Bahkan, kegiatan publik seperti di bioskop, restoran dan sektor lainnya turut ditangguhkan demi mencegah infeksi virus corona
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Jakarta, Pohon di Depan Polda Metro Jaya Tumbang
Di lain pihak, Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn mengatakan, turis yang meninggal di negaranya berasal dari China.
Wisatawan yang dirahasiakan identitasnya itu berasal dari Hubei. Ia tiba di Perancis pada 16 Januari, sebelum dilarikan ke rumah sakit pada 25 Januari.
"Kondisinya memburuk dengan cepat," kata Agnes.
Putri dari turis tersebut juga menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, pihak berwenang berharap perempuan itu beransur pulih.
Untuk diketahui, sembilan negara di Eropa telah melaporkan temuan kasus virus corona. Jerman menjadi yang terbanyak dengan 16 kasus.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari 67.000 orang di dunia. WHO pun menyebut, virus corona menjadi ancaman mematikan bagi kesehatan global.