Suara.com - Sedikitnya 60 gadis di sebuah asrama distrik Kutch, Gujarat, ditelanjangi paksa oleh pengurus untuk membuktikan mereka tidak sedang menstruasi.
Aksi pelecehan tersebut, seperti diberitakan The Hindu, Jumat (16/2/2020), dilakukan pengurus asrama karena terdapat laporan ada perempuan yang sedang menstruasi memasuki kuil dan dapur.
Bagi kepercayaan mereka, perempuan yang sedang menstruasi dilarang memasuki dapur maupun kuil.
Asrama tersebut adalah bagian dari Shree Sahajanand Girls Institute (SSGI), lembaga pendidikan yang dimiliki oleh kuil Swaminarayan.
Baca Juga: Aktivis Perempuan PMII Jadi Korban Pelecehan Seksual di Angkot
Berdasarkan keterangan polisi setempat, pelecehan tersebut diperintahkan oleh rektor dan kepala sekolah pada hari Selasa (11/2/2020).
Terkejut dan terhina, beberapa gadis mengeluh kepada media lokal di Bhuj, Kutch, Kamis(13/2). Gadis-gadis di asrama sebagian besar berasal dari desa-desa di distrik Kutch.
"Apa yang terjadi adalah hal yang patut dihukum," kata wali amanat institut Pravin Pindoria.
Namun, sejumlah otoritas asrama telah mempertahankan norma-norma sekte untuk menjauhkan wanita yang sedang menstruasi dari kuil dan dapur.
Seorang siswa mengatakan, insiden itu terjadi di asrama yang terletak di kampus SSGI, yang menawarkan program sarjana dan sarjana.
Baca Juga: Pernah Dituding Tutupi Kasus Pelecehan Seksual, Kardinal Prancis Bebas
Komisi Wanita Negara Bagian telah memerintahkan penyelidikan dan sebuah tim dibentuk oleh Universitas Kutch, tempat lembaga ini berafiliasi.