Suara.com - Haibat Akbar (21) sempat tak bisa pulang dari Kota Wuhan, China karena kota itu lockdown atau diisolasi. Ia akhirnya terjebak di daerah yang menjadi pusat munculnya wabah virus corona, padahal awalnya ia hanya ingin liburan.
Ibunda Haibat, Dewi Rosalinda menceritakaan, menjelang Wuhan di-lockdown pada 23 Januari lalu, anaknya tengah memasuki masa liburan kuliah. Tidak seperti tahun sebelumnya ketika ia dan buah hati liburan bersama ke Beijing, Haibat disebutnya memilih berlibur ke Wuhan.
Haibat janjian berlibur bersama teman-temannya dari Guangzhou Medical University yang juga WNI. Haibat yang dipanggil Ayang karena anak tunggal ini juga sudah izin ke Dewi.
"Sekarang ini saya enggak ke sana (China), 'nah Sekarang mau kemana nak'. 'Ayang sekarang mau ke Wuhan jalan-jalan sama teman gitu'," ujar Dewi menirukan jawaban anaknya, saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (16/2/2020).
Baca Juga: 18 Kru Batik Air Penjemput WNI di Wuhan Ikut Dipulangkan dari Natuna
Saat pemberitaan soal virus corona mulai ramai di awal Januari 2020, Dewi yang juga karyawan bidang kesehatan juga mendapatkan informasi soal adanya peringatan penyebaran virus mematikan itu. Namun ia tak langsung mempercayainya karena suratnya tidak berkop.
Hingga akhirnya ada edaran kedua, ia mulai was-was. Dewi langsung menanyakan soal keadaan di Wuhan pada anaknya itu, namun Haibat menyatakan tidak ada yang aneh.
"Ini ada apa. 'Enggak ada apa apa Ma, habis liburan ini', gitu," katanya.
Akhirnya ketika sudah semakin ramai infor soal corona, ia sempat meminta agar anaknya pulang. Tapi saat itu sudah terlambat karena Wuhan terlanjur sudah ditutup.
"Tapi dia bilang tidak bisa, karena sudah ke lockdown jam 10 tadi. Yang saya pikirkan ke lockdown itu tak berhari-hari. Mungkin 1-2 hari lepas. Tapi berhari-hari," katanya lagi.
Baca Juga: Komisi IX DPR Sambut Kedatangan WNI dari Natuna
Akhirnya Dewi yang takut kehilangan anak tunggalnya bmencoba menghubungi pihak KBRI China dan pemerintah pusat terkait nasib anaknya. Ia akhirnya mencoba tenang setelah mendapatkan informasi bahwa WNI di Natuna akan segera dievakuasi.