Suara.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna menyampaikan sejumlah saran terkait rencana pembelian pesawat tempur untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Begini, kalau memilih pesawat atau alutsista itu harus satu tingkat lengkap dari apa yang kita miliki," katanya, seusai menjadi pembicara dalam diskusi "Technology and Security: What's Next?" di @amerika Pacific Place, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Agus mencontohkan, Indonesia sekarang sudah memiliki pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30. Berarti menurutnya, sebaiknya ke depan memperkuat pertahanan udara dengan tipe Su-35.
"Kita punya pesawat F-16 tipe A/B Block 15 25. Ya (mestinya ke depan) yang Block 70 Viper. Jangan macam-macam, beli pesawat macam-macam," kata Agus pula menambahkan.
Baca Juga: Mimpi Jokowi di Malam Minggu Usai Resmikan Renovasi Stadion Manahan Solo
Apalagi, menurut mantan Kepala Staf Umum TNI itu, sistem pemeliharaan alutsista termasuk pesawat tempur juga tidak mudah.
"Yang mudah sekarang, enggak usah beli macam-macam. (Kalau) Untuk tempur, ya itu. Karena sistem pemeliharaan juga tidak mudah," kata Agus.
Sebelumnya diwartakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan ke sejumlah negara, salah satunya ke Prancis pada 11-13 Januari lalu, untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara. Dalam kunjungan itu, dikabarkan bahwa Pemerintah Indonesia tertarik membeli 48 jet tempur Dassault Rafale dan 4 kapal selam Scorpene buatan Prancis.
Surat kabar lokal Prancis, mengutip sumber Kementerian Pertahanan Perancis menyebut, Pemerintah Indonesia juga tertarik membeli 2 kapal perang Korvet Gowind produksi Prancis.
Namun begitu, Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono belakangan menegaskan, kunjungan Menhan Prabowo ke Prancis itu baru sebatas melihat-lihat alutsista yang dimiliki negara itu, belum sampai ke rencana pembelian.
Baca Juga: ISIS Eks WNI Nekat Balik ke Indonesia, Kabaharkam Polri: Tindak Tegas!
"Kalau namanya melihat, kan boleh. Masa nggak boleh? Kan belum tentu beli," katanya. [Antara]