Curhatan WNI di Natuna: Susah Air Bersih hingga Belajar Bahasa Mandarin

Sabtu, 15 Februari 2020 | 19:47 WIB
Curhatan WNI di Natuna: Susah Air Bersih hingga Belajar Bahasa Mandarin
Yusuf Azhari (21), salah satu WNI yang dipulangkan setelah selama 2 pekan dikarantina di Natuna. (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yusuf Azhari (21) adalah salah satu dari 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut pulang setelah menjalani masa karantina di Natuna, Kepulauan Riau.

Yusuf yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Sabtu Jumat (15/2/2020) sore sempat menceritakan pengalamannya saat diobservasi selama 14 hari.

Secara umum Yusuf mengaku senang selama di Natuna karena segala kebutuhannya terpenuhi. Keperluannya seperti makanan hingga pakaian disediakan oleh Pemerintah.

"Kami semua diberikan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun cuci dan segala macam, gayung, handuk dan dua hari sekali kali kami diberikan pakaian dan celana," ujar Yusuf.

Baca Juga: WNI Pulang dari Natuna: Kami Semua Sehat, Tak Ada yang Kena Virus Corona

Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berfoto bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berfoto bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Meski terpenuhi, Yusuf tak memungkiri kerap menemui masalah dengan air bersih saat di Natuna. Namun, pihak TNI disebutnya sigap membantu.

"Air bersih, walaupun terkadang ada masalah tapi TNI sigap dan langsung menanganinya," kata dia.

Selain itu, ia juga menyebut banyak kegiatan yang dilakukan selama masa karantina. Di antaranya seperti belajar mengajar, hingga olahraga.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berdoa bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berdoa bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

"Kami belajar kelas bahasa inggris dan mandarin. Yang sudah senior yang mengajar untuk peserta karantina, banyak juga kegiatan dari TNI," katanya.

Ia juga menerima pemeriksaan kesehatan rutin dari para petugas medis. Karena itu ia merasa seluruh kebutuhannya sudah terpenuhi selama di Natuna.

Baca Juga: Kelakar Menteri Airlangga: Izinnya Berbelit-belit, Virus Corona Tak Masuk

"Setiap jam pagi dan sore, selalu cek kesehatan terutama pengecekan suhu tubuh. Ada cek thermometer tempel di dahi dan tensi darah," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI