Suara.com - Awak media massa tak diberikan akses untuk bisa meliput kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Natuna, Kepulauan Riau yang telah melakukan observasi.
Belakangan diketahui salah satu WNI menyatakan sudah diperintah "atasan" untuk tak memberikan keterangan.
Dari awal sejak diumumkan WNI akan diantar ke Bandara Halim Perdanakusuma, pihak Kemenkes dan lainnya memang terkesan menutupi lokasi kedatangan para WNI. Pihak Kemenkes menyatakan ruang VIP komersil bandara akan menjadi titik kumpul penjemputan WNI.
Awak media dan keluarga WNI lantas ramai berkumpul di depan ruang VIP untuk meliput. Namun WNI atau tim yang pulang dari Natuna tak kunjung datang hingga akhirnya Menteri Kesehatan Terawan menemui para jurnalis.
Baca Juga: Tiba di Halim dari Natuna, Menkes Terawan: 238 WNI dari Wuhan Sehat Semua
Ia menyatakan baru sampai bersama WNI menggunakan pesawat pertama dari tiga yang diberangkatkan. Namun bukan landasan komersil yang menjadi tempat mendarat, melainkan di terminal selatan.
"Di Terminal Selatan. Mereka kumpul di haji, di Terminal Selatan," ujar Terawan di lokasi, Sabtu (15/2/2020).
Lama setelah itu, akhirnya para WNI tak kunjung datang ke gedung VIP. Namun beberapa orang yang baru pulang dari Natuna ini terlihat di kawasan terminal komersil Bandara.
Ketika awak media menghampiri rombongan WNI, mereka mengakui baru pulang dari Wuhan bersama 238 orang lainnya.
Namun, ia tak mau memberikan komentar apapun.
Baca Juga: Tiba di Halim Jemput WNI Eks Wuhan, Menkes: Lunas Saya Jemput-Antar
"Iya (dari Wuhan). Enggak boleh ngomong dari atasan," jelasnya.
Padahal Terawan juga sempat menyatakan peliputan terbuka bagi wartawan. Di Natuna, kata Terawan kegiatan liputan tidak dibatasi. Ia menyatakan tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Mereka dapat akses tadi yang di Natuna sana juga wartawan kok langsung bersama sama dengan saya," kata dia.