"Kalau cuaca baik, tidak ada problem, dan Tuhan mengizinkan mungkin sekitar 4 kurang lah. Mudah-mudahan sudah tiba di Jakarta. Empat (jam) kurang, kurangnya seberapa nanti dihitung sendiri," tutup Menkes Terawan.
Penyambutan di daerah
Pemerintah akan memulangkan sebanyak 237 WNI dan satu WNA yang sudah menjalani masa observasi dan karantina di Hanggar Lanud Raden Sadjad Kabupaten Natuna Kepulauan Riau ke daerah asal. Pemulangan tersebut direncanakan bakal dilakukan pada Sabtu (15/2/2020).
Merespons hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur (Dinkes Jatim) Herlin Ferliana memastikan, pihaknya tidak akan menyediakan pengawalan khusus. Dia mengemukakan, perlakuan itu diterapkan karena 65 warga Jatim yang telah menjalani masa karantina sudah dinyatakan sehat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: Dihimpit Virus Corona dan Perang Dagang, Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia?
"Ada 65 WNI yang dipulangkan besok Sabtu (15/2/2020). Tidak ada penyambutan secara khusus karena kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan KKP (dan) semuanya, bahwa ini sama dengan penumpang-penumpang yang lain. Karena dia sudah dipastikan tidak ada virus Corona di dalam tubuhnya," katanya saat ditemui di Kantor Dinkes Jatim, Surabaya pada Jumat (14/2/2020).
Selain itu, Dinkes Jatim juga mengimbau agar mereka tidak berkumpul dengan banyak orang untuk beberapa saat.
"Alasannya, sebagai kewaspadaan dengan virus baru itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Dia juga mengimbau, bila ditemukan gejala panas dan sesak napas segera periksakan diri ke pusat kesehatan terdekat.
"Maka kalau sudah sampai di daerahnya masing-masing cuman kita biasa menjaga (kesehatan) aja. Untuk sementara, jangan terlalu banyak kumpul dengan orang-orang sampai beberapa hari kedepan," terangnya.
Baca Juga: Event Olahraga yang Batal dan Ditunda Akibat Virus Corona
"Meskipun Kementerian Kesehatan sudah menyatakan bahwa sudah melalui dua kali masa inkubasi Insyaallah aman. Akan tetapi namanya virus-virus baru kita jadi kita tetap harus waspada sementara jangan kumpul dengan banyak kurang," tambah Herlin.